BERTUAHPOS.COM – Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution, menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Badrul Islam yang berlokasi di Jalan Tengku Kasim Perkasa, Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai Barat pada Sabtu (15/7/2023). Kedatangannya bertujuan mensyiarkan agama Islam melalui Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSSB) Provinsi Riau.
Patut diapresiasi, bahwa Wagub Riau secara aktif terlibat dalam mensosialisasikan kegiatan keagamaan dan menyebarkan pesan persatuan dan persaudaraan. Dari pantauan dilokasi, terlihat Wagubri Edy tiba ditempat pada pukul 04:18 WIB. Ia langsung menyapa pimpinan pondok dan jajarannya serta para santri dengan hangat.
Dihadapan para jemaah yang didominasi oleh santriwan dan santriwati, Wagubri berupaya membentuk mental para santri. Ia memahami, menimba ilmu menjadi seorang santri adalah sebuah langkah yang berat. Ditambah posisi yang mengharuskan mereka untuk jauh dari dekapan orang tuanya.
“Anakku semua, kalian adalah orang yang beruntung. Ayah dan ibu kalian sangat paham mempersiapkan masa depan kalian. Mereka menginginkan anak-anaknya bahagia di dunia dan di akhirat kelak, mereka sangat menginginkan kalian mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Ayah dan ibumu sangat menyayangi kalian, padahal mereka ingin terus berada dekat dengan buah hatinya. Namun dihilangkannya rasa itu. Karena meraka tahu betul untuk mempersiapkan masa depan kalian agar dekat dengan Allah,” ucap Edy Natar.
Kemudian, ia menjelaskan, barang siapa menginginkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kata allah melalui lisan rasulullah, maka milikilah ilmu. Artinya, ilmu itu central untuk mendapatkan kebahagiaan.
Menurutnya, orang tua para santri memahami kehidupan dunia hanya sementara. Sehingga, mereka mempersiapkan darah dagingnya untuk menimba ilmu meski harus harus jauh dari pandangannya.
“Hal ini, dipahami betul oleh orang tua kalian, mereka paham betul akan hal tersebut. Mereka ingin membahagiakan kalian, dia korbankan kebahagiaan dirinya untuk berkumpul bersama kalian demi kebahagiaan anak-anaknya kelak,” ujarnya.
“Kemudian, orang tua kalian juga sangat mengerti bagaimana agar kalian nantinya dimuliakan oleh allah. Karena sesungguhnya manusia yang paling mulia disisi allah adalah yang bertakwa, dan tidak mungkin manusia akan bertakwa tanpa memiliki ilmu. Itulah tujuan orang tua kalian menitipkan anaknya ke pesantren, agar kalian menjadi anak-anak yang berilmu,” imbuhnya.
Wagubri Edy memandang, para anak-anak pencari ilmu ini keberadaanya dalam posisi yang tepat. Ia percaya, para santri akan mampu menjadi penerus umat islam. Ia berharap, pesan yang dirinya sampaikan dapat menjadi pelecut untuk membakar semangat dan bahan bakar para santri untuk terus berkomitmen berjuang di jalan Allah. Pesan-pesan itu seakan masuk seketika kedalam hati dan perasaan para santri. Seketika, air mata jatuh tanpa suara dan tanpa aba-aba.
“Disaat anak-anak sekalian bisa mengikhlaskan hati untuk belajar di pesantren ini, inshaallah kemuliaan akan mengikuti. Jangan pernah merasa bosan, jangan pernah merasa sendirian. Percayalah suatu saat kalian akan menjadi orang berguna dan berbahagia,” tandasnya.***adv