BERTUAHPOS.COM — Klaim keuntungan hingga miliaran rupiah yang didapat para selebritis dan publik figur dari jualan produk secara live streaming atau live shopping, masih harus mendapat pengujian validasi.
Gencarnya para artis dan selebritis melakukan penjualan secara live streaming juga bermaksud untuk menarik pelaku UMKM untuk melakukan hal serupa. Menurut pakar pemasaran Yuswohady, hal itu justru bisa menjadi bumerang.
Menurutnya, pengujian validasi diperlukan agar ekspektasi (harapan) ketika UMKM melakukan hal sama, tidak sia-sia. Justru yang dikhawatirkan akan menjadi kondisi yang sebaliknya, karena para pelaku UMKM itu bukan publik figur.
“Perlu divalidasi apakah nantinya live shopping yang digelar para pelaku UMKM bisa seheboh yang digambarkan dalam kampanye live shopping para selebritis,” ujarnya seperti dilansir dari kontan.co.id.
Menurutnya, aktivitas atau kampanye penjualan dengan melibatkan para selebritis bisa jadi upaya untuk membangun narasi semata. Sehingga persepsi yang muncul di benak para UMKM bahwa kegiatan live shopping akan mampu memberikan penjualan fantastis.
Dia menganggap cara ini bisa jadi hanya sebatas strategi pemasaran agar para UMKM juga melakukan kegiatan live shopping.
Namun, hal yang perlu diperhatikan, menurut Yuswohady, tak ada yang tahu apakah ada aturan main tertentu yang diberlakukan oleh aplikasi dalam kegiatan live shopping para selebritis tersebut.
Bisa saja, kata dia, ada fake order atau orderan palsu di dalamnya. Oleh sebab itu publik juga perlu tahu apakah kegiatan yang dilakukan para selebritis — berhasil melakukan transaksi miliaran rupiah dalam suatu waktu — juga bisa dilakukan oleh pelaku UMKM atau tidak.
Dia khawatir, bahwa strategi yang digunakan hanya sebatas memanfaatkan kelemahan masyarakat Indonesia yang suka dengan sesuatu yang instan.
“Begitu ada narasi mengenai keberhasilan artis menggelar live shopping, mereka akan ikut-ikutan karena takut ketinggalan alias FOMO (fear of out missing),” imbuh Yuswohady.
Padahal, sebelum mengikuti jejak para selebritis, pelaku UMKM perlu melakukan uji validasi terlebih dahulu.
Pertama, host dari kegiatan live shopping tersebut adalah selebritis yang dari sisi pemasaran bisa dianggap sebagai influencer maupun key opinion leader (KOL).
Kedua, para selebritis tersebut memiliki basis komunitas alias follower yang sangat banyak yang jumlahnya mencapai puluhan hingga puluhan juta orang dengan hubungan emosional yang dalam.
Itu sebabnya, Yuswohadi mengungkapkan, wajar jika banyak orang berbondong-bondong mengikuti kegiatan live shopping yang diadakan oleh artis, seperti Raffi Ahmad maupun Ruben Onsu.
Sementara itu, pelaku UMKM tidak memiliki pengikut atau komunitas yang besar seperti para selebritis tersebut. Padahal, ini menjadi syarat saat seseorang menggelar lapaknya di media sosial.
Tanpa audiens, sehebat apa pun pelaku UMKM melakukan kegiatan promosi penjualan, metode penjualan melalui live shopping tidak akan bisa berhasil.
“Bahaya ketika suatu kampanye over promise namun under deliver. Ini membuat orang merasa bahwa jualan melalui live shopping di Tiktok ternyata tidak seindah seperti yang terjadi pada para artis. Hal ini justru akan menjadi backfire,” ujar Yuswohady.***