BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau menyatakan bahwa hingga Agustus 2023, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah di Provinsi Riau masih terjadi.
Bahkan, secara akumulasi, 12 kabupaten kota di Riau sepanjang 2023 telah menyumbang karhutla dengan jumlah luasan lahan terbakar berbeda-beda. Berikut ini data terbaru luasan Karhutla di Riau 2023.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, sejak Januari hingga Agustus 2023, total luasan lahan terbakar di Riau mencapai 990,5 hektare.
Adapun daerah dengan luasan Karhutla tertinggi terdapat di Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Kasmarni, yakni Bengkalis, dengan luasan lahan terbakar mencapai 363,48 hektare.
Masih menurut data yang dikeluarkan oleh BPBD Riau, daerah kedua dengan Karhutla terluas yakni Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang dipimpin oleh Bupati Afrizal Sintong, yakni seluas 154,10 hektare.
Kemudian did posisi ketiga Karhutla terluas di Riau terdapat di Kota Dumai yang dipimpin oleh Wali Kota H Paisal, dengan luasan lahan terbakar mencapai 110,37 hektare.
Selanjutnya Kabupaten Pelalawan yang dipimpin oleh Bupati Zukri seluas 92,23 hektare. Kabupaten Kampar yang dipimpin oleh Pj Bupati Firdaus seluas 58,77 hektare.
Lalu, daerah yang dipimpin oleh Bupati Wardah, Indragiri Hilir dengan luas Karhutla mencapai 49 hektare, Indragiri Hulu yang dipimpin oleh Rezita Meylani Yopi sebanyak 45,70 hektare. Kemudian di Kabupaten Siak yang dipimpin oleh Bupati Alfedri seluas 36,64 hektare.
Tak coma itu, did Kota Pekanbaru yang dipimpin oleh Pj Wali Kota Muflihun juga ada lahan terbakar dengan luas 35,15 hektare. Lalu Rokan Hulu (Rohul) Bupati Sukiman seluas 26,40 hektare, Kepulauan Meranti yang dipimpin oleh Plt Bupati Asmar 17,25 hektare.
Terakhir di Kuantan Singingi (Kuansing) yang dipimpin oleh Bupati Suhardiman Amby dengan luasan lahan terbakar sebanyak 2 hektare.
“Sampai saat ini kami masih terus melakukan upaya pemadaman di lapangan dengan dibantu oleh TNI Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan pihak-pihak terkait lainnya,” kata Kalaksa BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal.***