BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau hingga kini terpaksa harus mengandalkan tenaga harian lepas (THL) atau tenaga honorer dalam menyelesaikan berbagai tugas teknis di lingkungan Pemprov Riau.
Hal itu lantaran jumlah ASN yang pensiun jauh lebih banyak ketimbang ASN diterima setiap tahunnya.
Kepala BKD Provinsi Riau Ikhwan Ridwan mengatakan, setiap tahunnya ada 500 ASN di lingkungan Pemprov Riau yang pensiun, sedangkan ASN yang diterima melalui jalur CPNS hanya beberapa orang saja.
Jumlah ini, kata dia, tentu tidak sebanding antara ASN yang pensiun dengan ASN yang diterima.
Satu-satunya cara agar semua pekerjaan bisa diakomodir yakni dengan mengandalkan THL. Itulah alasan mengapa Pemprov Riau enggan melepas THL.
“Tentulah jumlahnya tak sebanding. Setiap tahun itu ada 500 ASN yang pensiun sedangkan yang jadi PNS sedikit karena memang kuotanya terbatas. Mau tak mau ya THL yang mengisi bagian-bagian yang diperlukan,” katanya di Pekanbaru.
Ikhwan menyebut, dengan keterbatasan tenaga ASN terutama pada bidang teknis, taka THL menjadi tumpuan untuk menyelesaikan berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing OPD.
BACA: Penghapusan THL Bikin Angka Pengangguran Meningkat, Gubri: Riau Masih Butuh Tenaga Honorer
Di sisi lain, kuota CPNS untuk bidang teknis hanya bisa menerima ASN baru dengan jumlah terbatas.
“Kalau yang kami ajukan banyak, tapi kan memang kuota yang disetujui oleh pusat itu sedikit. Makanya kita terbantu dengan THL,” sambungnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menegaskan bahwa Pemprov Riau saat ini sangat membutuhkan tenaga honorer.
Syamsuar mengatakan keputusan terhadap penghapusan tenaga non Aparatur Sipil Negara (ASN) akan menambah angka pengangguran.
Dia menegaskan bahwa Pemprov Riau masih membutuhkan tenaga honorer dari di provinsi maupun di kabupaten kota.
“Tenaga honorer itu masih sangat kita butuhkan karena jumlah ASN kita masih kurang,” katanya di Pekanbaru.***