BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Pekanbaru, meminta aparat kepolisian segera bersikap terkait kematian salah seorang warga Sakai yang menjadi korban tewas dalam konflik dengan PT Panahatan beberapa waktu lalu.
Akibat konflik masyarakat dan pihak perusahaan, mengakibatkan tewasnya Logam seorang warga Sakai usai terlibat kericuhan.
“Kami mendorong agar pihak kepolisian bisa segera bersikap. Kami ingin polisi mengusut penyebab meninggalnya salah seorang warga Sakai ini,” ujar Penyelaras Humas dan Media Massa LAMR Kota Pekanbaru Datuk N.Doni Dwi Putra, Senin 3 Juli 2023.
Ia menilai, pihak terkait harus mengambil sikap tegas atas permasalahan ini. Pihaknya tidak ingin konflik masyarakat sekitar dan perusahaan ini terus terjadi terus menerus.
Ia menegaskan jangan sampai adanya korban jiwa lagi akibat konflik yang tidak kunjung tuntas. Harus ada mediasi antara kedua belah pihak untuk mencari titik temu permasalahan.
“Kami tidak ingin lagi jatuhnya korban, apalagi sampai korban jiwa. Harus ada penyelesaian agar permasalahan tidak terus berlanjut,” ungkapnya.
Pemuka adat, tokoh-tokoh setempat, dan pihak kepolisian dinilai bisa menjadi penengah konflik sosial ini agar tidak lagi muncul gejolak maupun aksi lanjutan.
Doni juga mengapresiasi langkah LAMR Riau yang langsung merespon konflik tersebut dengan langsung turun kelapangan untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan.
Disamping mengantisipasi kemungkinan adanya gejolak sosial akibat korban jiwa tersebut.
Diketahui kericuhan terbaru terjadi, Selasa pagi 27 Juni 2023 berawal saat pekerja PT Panahatan tidak terima jika areal kebun diportal warga, sehingga mereka tidak bisa bekerja. Sedangkan warga Sakai mengaku bahwa kawasan yang diportal itu adalah wilayah mereka.
Akibatnya, mereka saling lempar batu. Salah satu lemparan tersebut, mengenai warga Sakai, Pak Logam. Ia segera dilarikan ke rumah sakit karena cukup parah, kemudian meninggal dunia. (rilis)