BERTUAHPOS.COM — Sektor usaha di Indonesia meminta kepada pemerintah untuk tidak serampangan menetapkan cuti bersama, terlebih tanpa mempertimbangkan berbagai kondisi pada sektor swasta.
Dengan ditetapkannya cuti bersama Idulfitri 1444 H tahun 2023, persis efektif hari kerja dalam pekan depan hanya tinggal dua hari. Akibatnya, sektor usaha akan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Danang Girindrawardana mengatakan, pengusaha berpotensi akan menanggung kerugian hingga Rp4 miliar lebih dengan adanya kebijakan ini.
Kerugian tersebut, kata dia, karena perusahaan harus membayar uang lembur untuk karyawan yang tetap masuk kerja saat cuti bersama tersebut.
Dia menyontohkan, untuk perusahaan padat karya dengan karyawan 10 ribu orang. Lembur 1 hari sama dengan 8 jam kerja dikalkulasi lembur hari libur menjadi 8 × 2 = 16 jam. Upah rata-rata Rp2,5 juta.
“Nah dari angka itu di dapat perhitungan lembur 16 jam× Rp2,5 juta:173 (rata-rata jam karyawan bekerja per bulan) sama dengan 231.213. Kalau total karyawannya 10 ribu kalikan 231.213 terus kali 2 hari sama dengan Rp4,624 miliar,” katanya seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Dengan demikian, dia meminta kepada pemerintah kiranya tak serampangan dalam menetapkan kebijakan cuti bersama hari besar keagamaan. “Ya jelas dirugikan. Libur nasional keagamaan begini kan harusnya bisa diprediksi setahun sebelumnya. Bukan dadakan seminggu,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah menetapkan cuti bersama perayaan Hari Raya Iduladha pada 28 Juni dan 30 Juni mendatang.
Presiden Jokowi menyebut penetapan cuti bersama itu dilakukan karena pemerintah ingin memanfaatkan momentum ini untuk mengerek perekonomian. Keputusan itu dibuat setelah melakukan sejumlah kajian.
“Ya itu kan harinya memang memerlukan waktu yang lebih untuk mendorong ekonomi, utamanya di daerah agar lebih baik lagi,” kata Jokowi.
Sementara itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tambahan cuti bersama ditujukan untuk masyarakat. Pemerintah ingin masyarakat punya waktu lebih banyak untuk keluarga.
“Cuti bersama itu untuk agar keluarga bisa memanfaatkan quality time dengan memanfaatkan panjang anak sekolah,” ungkapnya.***