BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Tingginya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru tidak terlepas dari kurangnya kesadaran masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Padahal teknik dasar untuk mengantisipasi itu cukup dengan pola 3M Plus.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru kepada bertuahpos.com, Jumat (23/01/2015). Dia mengatakan, sebenarnya masyarakat sudah bisa terhindar dari penyakit mematikan itu bila peka dengan menjalankan 3M Plus.
“Cukup 3Mplus untuk memutuskan dan membasmi sarang nyamuk. Kalau foging hanya membasmi nyamuk seketika tidak memutus mata rantai dan hanya sementara,” ujarnya usai pemantauan Puskesmas Sidumulyo, Kelurahan Delima, Tampan, Jumat .
Untuk itu diperlukan penanganan pencegahan yang berkelanjutan sehingga DBD tidak datang lagi. Pola 3 M Plus yang dimaksud yakni teknis dasar dalam mengantisipasi DBD. Pertama, Menguras, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan
air. Seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampungan lemari es dan sebagainya. Kedua, Menutup, tutup rapat pada tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya.
Ketiga, Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi jadi tempat nyamuk demam berdarah bertelur. Sementara makna Plus dalam teknik dasar ini yaitu melakukan segala bentuk pencegahan lainnya seperti memberi bubuk larvasida pada tempat air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik
nyamuk, menanan tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, tidak menggantungkan pakaian dalam rumah karena disukai nyamuk untuk tempat istirahat dan lain sebagainya.
Disampaikan Helda pada Senin (26/01/2015) depan Dinas Kesehatan telah melayangkan surat edaran untuk melakukan abatesasi di pemukiman warga. “Kita bersama 1.227 jumantik akan melakukan Abatesasi serentak diseluruh puskesmas di Kota Pekanbaru,” ujarnya.
Hingga saat ini tercatat ada 83 kasus DBD jelang akhir Januari 2015. Angka ini melonjak bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 sebanyak 20 kasus. (riki)