BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Guna mencegah dan mengatasi penyebaran virus Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru akan mengerahkan para Jumantik. Rencananya Senin (26/01/2015), akan dilakukan abatesasi serentak diseluruh puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Pekanbaru, Helda Suryani Munir kepada bertuahpos.com. Abatesasi serentak dirasa perlu mengingat DBD tengah mengancam kesehatan masyarakat, hingga Jumat (23/01/2015) sudah ada 83 kasus DBD.
“Jadi kita sudah sampaikan surat edaran kepada seluruh puskesmas untuk abatesasi serentak pada Senin depan. Dengan jumlah Jumantik 1.227 orang,” ujarnya.
Dari pemaparan Helda hampir seluruh wilayah kecamatan berpotensi DBD. “Ada banyak kecamatan berpotensi terkena DBD, tertinggi itu seperti Tampan, Marpoyan, dan Rumbai,” ujarnya usai meninjau Puskesmas Sidumulyo Jalan Delima, Jumat.
Untuk awal Januari, angka kasus DBD terdata sebanyak 83 kasus. Jumlah ini jauh meningkat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Jauh berbeda dari bulan yang sama tahun 2013 hanya ada 20 kasus,” tuturnya.
Dari catatan Dinas Kesehatan, kasus DBD setiap tahun justru terus meningkat. Pada tahun 2014 ada sebanyak 242 kasus, sedangkan pada 2013 tercatat 113 kasus DBD.
Pihaknya telah mendata untuk daerah endemik DBD di Kecamatan Marpoyan Damai, Bukit Raya, Sail, Lima Puluh, Payung Sekaki, dan Tampan. “Jadi kalau endemik itu sudah dua kali berturut-turut terkena wabah DBD, dan sudah kita mapping semua,” tutur Helda.
Sedangkan untuk wilayah yang sporadis yakni kawasan yang terkadang kena dan tidak berada di Kecamatan Rumbai, Rumbai Pesisir, Senapelan, Pekanbaru Kota, Sukajadi.
Sebab itu untuk menangani agar tudak meluas dan bertambah banyak. Pihaknya bersama Satpol PP, beserta Jumantik dan tokoh masyarakat gencar sosialisasi pentingnya 3M Plus. Pada Selasa depan Dinas Kesehatan akan menggerakkan penaburan bubuk abate oleh seribu jumantik. “Kita bersinergi dengan memutus mata rantai berawal dari peranan masyarakat, cukup dengan 3M (Menguras, Menutup, Memanfaatkan) Plus. Kalau foging hanya memutus mata rantai seketika,” katanya. (riki)