BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketidakharmonisan antara Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution kembali terjadi karena persoalan dana bantuan safari Ramadhan untuk masjid di kabpaten kota.
Edy merasa kecewa dengan Syamsuar karena merasa diperlakukan tidak adil, sebab bantuan untuk masjid yang dibagikan saat kegiatan safari Ramadhan di potong oleh Syamsuar.
Edy Natar membenarkan terkait pembatalan kegiatan safari Ramadhannya di sejumlah kabupaten kota karena maslah ini. “Iya, saya tidak melaksanakan Safari Ramadhan ke masjid kabupaten kota yang sudah dijadwalkan,” katanya.
Dia menyebut bantuan untuk masjid yang dipotong Gubernur Riau jumlahnya mencapai 50 persen. Yang awalnya untuk tim Wagubri sebanyak Rp50 juta per masjid, dipangkas hanya menjadi Rp25 juta. Sementara untuk tim Gubri tetap Rp50 juta.
Dia menyebut, pemotongan dana bantuan masjid dilakukan oleh Gubernur setelah kegiatan safari Ramadhan keempat, setelah Wagubri melakukan safari ke Siak Rohil, Kampar dan Dumai.
Untuk jadwal safari Ramadhan selanjutnya, Edy menyebut ada perintah langsung dari Syamsuar untuk tim Safari Wagubri bantuan masjid yang diberikan dikurangi menjadi Rp25 juta.
“Karena ada sedikit masalah pada bantuan yang akan disalurkan untuk masjid, sebab adanya pemotongan anggaran yang diperintahkan oleh Gubri untuk tim Safari Ramadhan saya,” tambahnya.
“Untuk itu, saya membatalkan dan menghentikan Safari Ramadhan ini karena akan mengecewakan masyarakat, dan saya juga tidak mau berbohong kepada masyarakat,” tegas Wagubri.
Menurutnya, hal ini jelas sebuah ketidakadilan yang harus dihentikan. Apalagi safari menjadi kegiatan di bulan Ramadhan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
Edy sangat menyesakan sikap Gubernur Riau Syamsuar, karena dana bantuan itu bukan datang dari saku pribadi, melainkan dana CSR BRK Syariah.
Padahal, kata dia, tahun lalu seluruhnya disalurkan dengan nominal yang sama Rp50 juta per masjid. “Kon sekarang dibeda-bedakan, dan beliau yang langsung perintah,” tuturnya.
Kepada masyarakat yang sudah berharap kedatangannya dalam safari Ramadhan, Edy meminta maaf yang sebesar-besarnya atas dibatalkannya kegiatan safari Ramadhan karena masalah ini.
“Mohon maaf, saya tidak melanjutkan Safari Ramadhan karena ada perlakuan yang tidak adil dari Gubernur. Saya harap masyarakat bisa memahami, dan tidak kecewa dengan pembatalan yang saya lakukan ini,” katanya.***