BERTUAHPOS.COM — Gubernur Riau Syamsuar menduga kelangkaan minyak goreng jenis Minyakita di pasar tradisional (di Pekanbaru khususnya) akibat euforia menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan.
“Menurut saya, ini karena mendekati bulan puasa, tapi mudah-mudahan tidak lama lah ya,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Selasa, 7 Februari 2023.
Syamsuar menyebut, masalah ini tetap harus ditindaklanjuti oleh dinas dan instansi terkait, terutama bagaimana pola pengawasan di lapangan harus dilakukan dengan benar dan terukur.
“…yang jelas, nanti kami akan ada sidak supaya tahu lebih jelas apa persoalan yang terjadi di lapangan,” ungkapnya.
Selain minyak goreng jenis Minyakita, Syamsuar juga menyinggung soa tingginya harga kebutuhan pokok masyarakat lainnya, seperti; harga beras yang kini terus melambung.
“Beras, semua daerah juga naik sekarang. Maka, inflasi pasti terpengaruh,” tuturnya.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau mengakui saat ini memang terjadi kelangkaan minyak goreng merk Minyakita. Kelangkaan terutama terjadi pasar-pasar tradisional, khususnya di Pekanbaru.
Kepala Disperindag Provinsi Riau M Taufiq OH mengungkapkan, Minyakita menjadi satu-satunya minyak goreng dengan harga terjangkau dan sangat diburu masyarakat.
Namun, soal kelangkaan dia menyebut Minyakita yang diproduksi perusahaan seperti tidak ada di pasaran, “…dan distributor juga tidak ada dapat Delivery Order (DO). Yang ada itu ada dari produsen Sinar Mas,” katanya, Selasa 7 Februari 2023.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru juga tidak menampik kelangkaan minyak goreng MinyaKita di pasaran Kota Pekanbaru. Meski demikian, dia menegaskan bahwa kelangkaan tidak cuma terjadi di Pekanbaru, tapi di seluruh Indonesia.
“Karena memang untuk kuotanya dari produsen ke distributor berkurang,” kata Kepala Disperindag Pekanbaru, Zulfahmi Arifin, Senin 6 Februari 2023.
Pemerintah pusat dilaporkan berencana untuk menetapkan kuota tambahan untuk MinyaKita. Pada tanggal 1 Februari, pemerintah mengirimkan surat kepada para produsen untuk menambah kuota. Kuota tambahan ini akan terpakai penuh selama tiga bulan ke depan atau hingga Lebaran.
“Kita juga sudah mendapatkan laporan dari distributor di Pekanbaru untuk barangnya (Minyakita) akan segera masuk. Bahkan sebagian barangnya sudah mulai masuk, namun tentu bertahap,” terangnya.***[Melba]