BERTUAHPOS.COM — Jumlah pekerja yang meninggal di PT Pertamina Hulu Rokan sejak 9 Desember 2021 hingga 18 Januari 2023 lalu, sebanyak delapan orang. Dua di antaranya tewas tertimpa alat. Disnaker memperkitakan akibat adanya kesalahan K3.
Data ini terungkap pada Rapat Dengar Pendapat antara Komisi V DPRD Riau yang diikuti Ketua DPRD Riau, Yulisman dan Wakil Ketua DPRD Riau, Syafruddin Poti dengan manajemen PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi Riau.
Namun sayang, nasib keluarga para pekerja dan penyebab pastinya belum dapat dibahas lebih lanjut, karena Direktur Utama PT PHR, Jaffee A Suardin, tidak hadir untuk ketiga kalinya pada RDP yang digelar Kamis 2 Februari 2023. Dewan menilai Sikap Dirut PT PHR telah melecehkan lembaga pemerintah dan saat ini akan dibahas apakah akan ditindaklanjuti dengan pembentukan Panitia Khusus DPRD Riau.
Dari data yang ditampilkan diketahui, peristiwa pertama terjadi tanggal 9 Desember 2021, korban atas nama Iz 25 tahun, sub kon PT Asia Petrocom Service (APSI), lokasi kejadian Ring Aitlangga 55, Sumur Bekasap 206, korban merupakan seorang swamper lowbed, tertimpa boom crane di bagian kepala saat proses pemindahan penyangga.
Korban kedua, Rabu 27 Juli 2022, atas nama korban Spd 56 tahun, sub kon PT Elnusa Pabrikasi Konstruksi, lokasi kejadian, Manggala North P01/P18, Kabupaten Rokan Hilir, korban sedang istirahat, hilang keseimbangan dan tidak sadarkan diri.
Ketiga, Sabtu 30 Juli 2022, atas nama pekerja Fnd 57 tahun, pekerja Pertamina Hulu Rokan, lokasi kejadian, RS PHR WK Rokan-Duri Camp, pekerja merasa sesak dada ketika sedang menaiki tangga lantai dua menuju control room.
Keempat, Kamis 17 November 2022, atas nama Hmt, 53 tahun, sub kon PT Asrindo Citraseni Satria, lokasi kejadian Rig ACS-24, lokasi Minas 4A-44, kejadian terjadi saat pekerja (driller) sedang menunggu pelaksanaan daily chek up (DCU), sebelum mulai bekerja pekerja merasa pusing dan duduk istirahat di access control.
Kelima, Minggu 20 November 2022, atas nama Ynd 55 tahun, sub kon PT Asia Petrocom Service, lokasi Rig APS-752, lokasi Kolabatak 501, kejadian terjadi saat pekerja (operator dozer) sedang beristirahat di dekat unit dozer yang terparkir dan belum melakukan pekerjaan ditemukan tidak sadarkan diri.
Keenam, Minggu 20 November 2022, korban Er, 56 tahun, sub kon PT Andalan Permata Buana, lokasi kejadian Klinik Minas PHR WK Rokan, kejadian terjadi saat pekerja (driver ambulance) sedang beristirahat di kamar driver Klinik Minas ketika menunggu pergantian shif. Pekerja ditemukan tidak sadarkan diri.
Ketujuh, Sabtu 24 Desember 2022, korban Sup 59 tahun, sub kon PT Berkat Karunia Pahala, lokasi kejadian RSUD Minas, pekerja merasa tidak enak badan dan melakukan self stop work authority (SSWA), atau menghentikan pekerjaan kemudian berangkat ke Puskesmas terdekat atas inisiatif sendiri. Setelah merasa kondisinya membaik, dalam perjalanan menuju Pekanbaru, pekerja merasa.sesak napas dan menuju RSUD Minas (lokasi perawatan kedua).
Terakhir, delapan, terjadi Rabu 18 Januari 2023, korban DS 22 tahun, sub kon PT Asrindo Citraseni Satria, lokasi Rig ACS -06 lokasi Minas 5D-28, kejadian full opening safety valve terjatuh dan mengenai flootman yang berada di working platform.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi Riau, Imron Rosyadi, ketika ditemui usai ditundanya RDP, Kamis 2 Februari 2023, membenarkan data meninggalnya delapan pekerja di PT Pertamina Hulu Rokan. Dikatakannya, pihaknya sudah melakukan investigasi dan menemukan adanya kesalahan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja.***[hendra]