BERTUAHPOS.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka melahirkan perempuan di usia 15-19 tahun di Riau meningkat tajam, dengan rata-rata sebanyak 25-26 dari 1.000 kelahiran.
“Data ini menunjukan adanya peningkatan tajam jika dibandingkan dengan kelompok perempuan usia 20-24 tahun dengan jumlah 101-102 kelahiran per 1.000 perempuan,” kata Kepala BPS Riau Misfaruddin di Pekanbaru, Rabu, 1 Februari 2023.
Puncak ASFR terletak pada wanita umur 25-29 tahun. Pada kelompok umur ini, terdapat 138-139 kelahiran dari 1.000 perempuan. Pada kelompok umur selanjutnya, angka kelahiran menurun hingga menjadi 3-4 kelahiran per 1.000 perempuan pada kelompok umur 45-49 tahun.
Dalam lima puluh tahun terakhir terjadi penurunan kelahiran remaja (ASFR 15-19) yang menurun cukup tajam, yaitu dari 149 hasil SP1971 hingga 25,51 hasil Long Form SP2020.
Sebagaimana diketahui, rata-rata perempuan di Riau selama masa reproduksinya melahirkan 2-3 anak. Hal ini berdasarkan data TFR atau angka kelahiran total yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau.
Tercatat fertilitas di Provinsi Riau menurun dalam lima dekade terakhir. Sensus Penduduk 1971 mencatat angka TFR sebesar 5,94 yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 5-6 anak selama masa reproduksinya.
“Sementara Long Form SP2020 mencatat TFR sebesar 2,28 yang berarti hanya sekitar 2-3 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya,” katanya.
Dijelaskan, dalam rentang 50 Tahun (Periode 1971-2022), penurunan Angka Kematian Bayi di Riau hampir 90%. Selama periode bonus demografi Riau, Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat menurun signifikan dari 23 per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 15,69 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.
Dia menyebut, untuk migrasi seumur hidup cenderung mengalami peningkatan dalam lima dekade terakhir. Pada SP1971 angka migrasi seumur hidup mencapai 13,23% . Angka migrasi seumur hidup hasil Long Form SP2020 mencapai 28,08% mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil SP2010 sebesar 34,52%.
“Hasil pendataan Long Form SP2020 Provinsi Riau mencatat tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prevalensi disabilitas menurut kota-desa dan jenis kelamin. Sedangkan, prevalensi disabilitas pada usia lansia jauh lebih besar dibandingkan dengan usia sasaran lainnya,” tambahnya.
Selain itu, hasil Long Form SP2020 menunjukkan tingkat pendidikan penduduk Riau usia 15 tahun ke atas didominasi oleh pendidikan menengah. Dari 100 penduduk berusia 15 tahun ke atas, terdapat sekitar 35 orang yang menamatkan SMA/Sederajat dan 9 orang yang menamatkan Perguruan Tinggi (PT).
“Ketahanan bangunan merupakan salah satu komponen penentu rumah layak huni. Persentase rumah tangga yang menempati rumah yang memenuhi syarat ketahanan bangunan sebesar 96,05%. Adapun menurut wilayah, persentase wilayah perkotaan dan perdesaan masing-masing sebesar 97,65% dan 95,01%,” tuturnya.***[Melba]