Berkat serial film; The Last of Us, Jamur Cordyceps baru-baru ini menjadi topik hangat. Dalam film itu, Jamur Cordyceps menginfeksi manusia dan mengubahnya menjadi zombie.
Kenyataannya, tidak demikian. Jamur ini justru memiliki manfaat kesehatan yang potensial dan bahkan digunakan sebagai obat tradisional di Cina.
Penelitian menunjukkan, cordyceps sinensis memiliki efek nutraceutical — kombinasi manfaat nutrisi dan farmasi.
Istilah ini mengacu pada bahan makanan dan produk yang berbahan dasar bahan makanan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat kesehatan dan kebugaran.
Contoh dari nutraceuticals termasuk produk susu yang diperkaya, seperti susu yang mengandung vitamin D, dan produk herbal seperti jahe dan kunyit.
“Secara umum, cordyceps disebut-sebut sebagai penambah energi, dan penelitian menunjukkan bahwa Jamur Cordyceps memiliki efek anti-inflamasi, antioksidan, dan antitumor,” kata Carrie Dennett, ahli nutrisi diet di Pacific Northwest dan pemilik Nutrition By Carrie, dikutip dari US News.
Cordyceps sinensis memiliki sifat antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa dalam jamur itu sangat penting untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh dan menetralkan kerusakan sel akibat radikal bebas.
“Radikal bebas ini sering kali menargetkan sel-sel di pankreas, jantung, dan pembuluh darah,” kata Nancy Mitchell, seorang perawat bekerja di bidang pengobatan geriatri selama lebih dari 37 tahun.
Sebuah penelitian juga telah menunjukkan bahwa ekstrak metanol Cordyceps sinensis bersifat sitotoksik terhadap sel kanker.
Dalam penelitian lain, ekstrak dari Jamur Cordyceps dapat menghambat pertumbuhan tumor dan dapat menjadi agen kemoterapi tambahan.
Cordyceps Sinensis juga telah terbukti mengurangi peradangan dan mengontrol kadar gula darah.
Menurut Mitchell, sifat anti-inflamasi jamur membuatnya menjadi bagian penting dari diet untuk mencegah diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
“Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk menurunkan kadar glukosa darah dan menjaganya tetap dalam kisaran yang aman,” kata Mitchell.
“Ketika sel tidak merespons insulin secara efektif, hal ini sering kali menyebabkan hiperglikemia kronis dan diabetes tipe 2.”
Kadar glukosa darah yang tinggi juga diketahui dapat merusak sel-sel lain dalam tubuh, seperti ginjal dan pembuluh darah.
Kedua organ tersebut memainkan peran penting dalam sistem peredaran darah. Suplai darah yang buruk sering kali menyebabkan penyakit jantung.
Menurut tinjauan literatur yang dilakukan oleh Frontiers, sejumlah senyawa dalam Jamur Cordyceps menunjukkan aktivitas imunostimulan dan mengubah respons sistem kekebalan tubuh.
Dengan memperkuat respons kekebalan tubuh, tubuh mampu melawan infeksi dan menjaga kesehatan.
Sebagian besar informasi tentang efek cordyceps pada sistem kekebalan tubuh berasal dari penelitian kanker.
Meskipun ada banyak manfaatnya, namun juga benar bahwa mengonsumsi jamur ini dapat menyebabkan efek samping seperti mual dan sakit perut.
Juga tidak ada data yang memadai tentang apakah konsumsinya aman selama kehamilan dan menyusui.
“Oleh karena itu, untuk alasan keamanan, sebaiknya tidak digunakan pada wanita saat ini,” kata Dennett.***