BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru mendesak perlunya kerja sama atau kesepakatan tertulis antara perusahaan luar negeri dengan Pemerintah Provinsi Riau, supaya memberi kesempatan tenaga kerja lokal saat dibuka gerbang Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
Kepala Pekanbaru Disnaker Johnny Sarikoen menyebutkan, tidak hanya pemerintah daerah, Pemerintah Pusat juga harus berperan aktif mengimbau kepada negara-negara yang sudah setuju bekerja sama dengan Indonesia, agar perusahaan-perusaan mereka juga memberi peluang kepada tenaga kerja lokal.
“Karena kalau kita lihat nantinya, di sektor perdagangan saja mereka sudah beruntung,” ujarnya kepadabertuahpos.com, Kamis (15/01/2015).
Namun demikian, tenaga kerja yang akan ditarik negara ASEAN adalah tenaga kerja yang tetap mengantogi sertifikasi kompetensi tenaga kerja yang teruji. Dia mengatakan permintaan ini bukanlah angan-angan berlebihan. Wajar bila Riau juga dapat peluang dalam hal ketenagakerjaan di negara luar.
Dia menyebutkan ada delapan profesi yang sudah disepakati presiden dalam MRA saat pasar bebas Asia nanti dibuka. Yakni jabatan insinyur, arsitek, dokter, perawat, dokter gigi, akuntan, tenaga pariwisata profesional, dan tenaga survei nasional. Profesi inilah nantinya yang akan menjadi nilai tawar bagi Riau untuk masuk dalam perusahaa-perusahaan maju di negara tersebut
“Walau mereka bebas berinteraksi dalam MEA, tetap saja ada syarat-syarat tertentu. Sementara struktur pendidikan kita hari ini masih masuk dalam kategori menengah. Berarti secara umum kita tidak siap. Sebab untuk 8 profesi ini, memenuhi kebutuhan dalam negeri saja masih kurang,” ujarnya.
Cara antisipasinya, Lanjut Johnny, pemerintah harus tetap menghimbau agar tenaga profesi tetap bekerja di dalam negeri. Selain itu juga harus gencar membuat kualifikasi keterampilan yang berstandar internasional. Termasuk juga bekerjasama dengan lembaga kompetensi nasional untuk mendiskusikan unit kompetensi apa yang mesti dipersiapkan. (melba)