BERTUAHPOS.COM — Dana Bansos di Riau belum tersalurkan secara maksimal. Hingga menjelang tutup tahun 2022, realisasi dana Bansos atau dana perlindungan sosial di Riau untuk masyarakat terdampak inflasi dan kenaikan harga BBM masih menjadi catatan bagi Pemprov Riau karena belum terealisasi maksimal.
Dari Rp15 miliar pagu anggaran yang disediakan untuk dana perlindungan sosial baru 43% terealisasi, dengan kata lain masih ada 57% yang belum disalurkan kepada masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Provinsinya Riau Hardianto menilai, minimnya realisasi Bansos harus menjadi hal yang perlu dapat perhatian serius dari Pemprov Riau.
Sebab, sebagaimana telah diamanatkan oleh Pemerintah pusat, dana ini dibutuhkan untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat yang terdampak inflasi dan kenaikan harga BBM.
“Saya harap Pak Gubernur bisa segera mengambil sikap terhadap OPD-OPD yang belum menyalurkan Bansos secara maksimal,” tuturnya saat Rakor pengendalian inflasi dan Nataru 2023 di Gedung Daerah, Selasa, 13 Desember 2022.
“Kondisinya, kalau inflasi tinggi harga sembako naik maka akan berdampak terhadap turunnya daya beli masyarakat. Nah, Bansos ini sangat dibutuhkan agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” sambungnya.
Gubernur Riau Syamsuar mengakui bawah realisasi Bansos di Riau masih sangat rendah.
Sebab itu, dia meminta kepada dinas dan kepala OPD terkait yang mana realisasi dana Bansosnya masih rendah agar mencermati hal ini dan sesegera mungkin menyalurkan dana kepada masyarakat sebelum tutup tahun 2022.
“Tolong semua dinas terkait untuk dapat disegerakan. Nanti saya akan minta laporannya,” kata Syamsuar.***[Melba]