BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bunga Rafflesia Arnoldi mekar sempurna di kebun warga Dusun Palun Lebah, Desa Kayu Ajaran, Bengkulu Selatan.
Kedua bunga Rafflesia Arnoldi ini mulai mekar sejak 27 September diperkirakan masa pemekarannya akan berakhir pada 1 Desember 2022.
Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Kabupaten Bengkulu Selatan, Yogi mengatakan warga satu bunga Rafflesia Arnoldi sudah mulai menghitam, namun satu lainnya diperkirakan masih dalam kondisi mekar bagus hingga besok.
“Bagi masyarakat yang ingin melihat bisa langsung datang ke lokasi,” katanya seperti dilansir dari Antarariau.com
Untuk masuk ke lokasi, kata dia, ada beberapa ketentuan yang harus diikuti oleh pengunjung, karena harus melewati kebun jagung warga.
Warga diminta untuk berhati-hati ketika sudah tiba di lokasi mekarnya bunga, sebab pihaknya takut nantinya pengunjung menginjak bongkol bunga Rafflesia, ujarnya.
“Untuk masyarakat yang ingin melihat kami persilakan namun harus berhati-hati saat berada di lokasi,” ujarnya.
Selain itu, pengunjung dapat menghubungi KPPL Bengkulu Selatan dan masyarakat sekitar lokasi untuk membantu menjadi pemandu lokasi mekarnya bunga Rafflesia Arnoldi tersebut.
Lokasi mekarnya bunga Rafflesia Arnoldi tersebut berada sekitar 150 meter dari jalan raya di Kecamatan Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Yogi berharap agar para masyarakat yang berkunjung dan menyaksikan bunga Rafflesia mekar untuk mendukung upaya menjaga kelestarian habitat bunga raksasa tersebut beserta habitatnya.***
Bagi masyarakat, belanja menjelang tahun pemilu merupakan peluang untuk membangun daerahnya. Banyak Pokir yang diarahkan ke wilayah mereka, terutama bagi anggota dewan yang terbiasa dengan komunitasnya.
Belanja yang bersifat langsung ini akan mendorong terjadinya multiplier effect yang berdampak bagi masyarakat, maupun ekonomi secara umum.
Contohnya, belanja untuk persiapan kampanye juga akan meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan industri dan jasa lainnya yang berkaitan dengan itu.
—————————————————————————–
Isu resesi global bukan isu menarik bagi daerah, karena bukan kewenangan daerah dalam menanganinya. Namun demikian efek dari resesi dan inflasi global tetap harus menjadi perhatian serius dan harus dilakukan tindakan-tindakan yang bisa mengurangi dampaknya bagi daerah, baik oleh pemerintah daerah maupun otoritas keuangan.
Tapi, selama ini sudah dijalankan dalam skala rumah tangga, misal menanam tanaman kebutuhan harian, seperti cabai maupun tanaman lain, yang bertujuan mengurangi permintaan di pasar sehingga inflasi bisa ditahan.
Pemprov dan BI sebagai bagian dari TPID harus bekerja keras untuk mengurangi tekanan inflasi melalui sisi demand pull inflation, melalui pemenuhan kebutuhan secara subsisten.