BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Perhitungan jumlah medali dari Cabang Olahraga (Cabor) Muaythai terancam dibatalkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porpov) X Riau yang berlangsung di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Cabor Muaythai diikuti oleh 8 kabupaten kota dan sudah dimainkan pada haru Senin lalu 14 November hingga Rabu 16 November 2022 dengan mempertandingkan 18 nomor.
Wakil Ketua III KONI Riau Khairul Fahmi menerangkan polemik di Cabor Muaythai ini sudah terjadi sejak awal sebelum Porpov X Riau dimulai, polemik ini terjadi karena perdebatan kontingen Kabupaten Kampar dan juga Kuansing.
“Persoalannya definisi atlet amatiran dan profesional, ditemukan indikasi atlet muaythai adalah atlet profesional. Dan mereka (Kuansing) memprotes hal ini dan tim Wasrah sudah menengahi,” katanya, Jumat 18 November 2022.
Lanjut Fahmi mediasi yang dilakukan oleh tim Wasrah berupa secara legal administrasi dari kontingen Kampar yang dikatakan membawa atlet profesional sudah terjawab dan dari tim keabsahan semua yang menjadi persyaratan sudah dilengkapi.
“Dalam artian atlet yang diindikasikan atlet profesional tadi tidak terbukti, Wasrah juga sudah mengumpulkan seluruh peserta dan sudah menyepakati atlet yang mempunyai Id Card boleh bertanding,” jelasnya.
Selanjutnya KONI dari kabupaten kota yang atletnya merasakan kekhawatiran atau ketakutan pada saat bertanding, dipersilahkan untuk menarik atletnya dari Cabor Muaythai.
Permasalahan Muaythai tidak hanya sampai disitu saja, Fahmi juga menerangkan panitia pertandingan tidak mengundang atlet dari Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru disalah satu nomor yang dipertandingkan. Hal ini juga menjadi permasalahan baru dari Cabor Muaythai di Porprov Riau.
“Itu yang di protes sehingga Kampar dan Pekanbaru merasa hak mereka dikangkangi dan lari dari kesepakatan yang sudah diputuskan,” bebernya.
Lebih jauh mantan Ketua KONI Rokan Hulu (Rohul) ini juga menegaskan tim Wasrah tidak mempunyai hak untuk menghapuskan atau membatalkan pertandingan, yang bisa dilakukan Wasrah hanya mendorong Panitia Besar (PB) Porpov X Riau untuk bersikap atas setiap masalah yang ada.
Selain itu KONI kabupaten dan kota yang merasa dirugikan untuk membuat surat protes yang dilayangkan ke dewan hakim Cabor.
“Sampai saat ini, tim Wasrah belum mendapatkan laporan. Maka inilah yang menjadi pangkal masalah di Muaythai, dan hasil rapat dengan Sekda Kuansing (Dedi Sambudi) hasil dari Muaythai belum direkap,” tegasnya.
Fahmi juga menjelaskan dalam rapat bersama Sekda Kuansing Dedi Sambudi, Sekda Kuansing berencana tidak menghitung jumlah medali yang sudah didapatkan oleh tiap-tiap kontingen.
“Tapi sampai sekarang belum liat actionnya, ini merupakan tupoksi Sekda bukan tanggungjawab dari tim Wasrah,” tutupnya.