BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tudingan soal Putri Candrawathi turut serta tembak Brigadir Yosua dianggap sebagai tuduhan yang mengada-ada. Tuduhan ini dilontarkan oleh pengacara keluarga Brigadir J Kamarudin Simanjuntak.
Pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah mengatakan informasi itu tak bisa dibuktikan oleh oleh Kamarudin di depan majelis hakim sehingga dia menganggap bahwa tuduhan itu tidak benar.
“Informasi itu tak bisa dibuktikan oleh Kamarudin di depan hakim. Kamarudin tak bisa menjelaskan dan membuktikan lebih lanjut karena menjaga identitas informannya,” kata Febri dalam sebuah program acara di KompasTV.
Oleh sebab itu, Febri membantah tuduhan Kamarudin dan mengatakan bahwa informasi soal keterlibatan PC menembak Yosua sama sekali tak jelas sumbernya.
Soal informasi Putri Candrawathi ikut tembak Yosua juga tak disebut dalam dakwaan seperti yang disebut oleh Kamarudin Simanjuntak. Saat peristiwa penembakan terjadi, Putri Candrawathi berada di ruangan berbeda.
Selain itu, tidak ada satu saksi yang berbicara bahwa Putri Candrawathi ada di tempat kejadian dan ikut menembak. “Sebenarnya (Kamaruddn) bukan saksi fakta. Posisi Kamarudin dipanggil sebenarnya sebagai saksi pelapor,” ujar Febri Diansyah.
Febri menjelaskan, dari data Puslabfor menyebutkan bahwa hanya ada dua senjata yang digunakan dalam pembunuhan, yaitu Glock 17 yang dipegang oleh Richard Eliezer dan senjata Brigadir J.
“Kami melihat itu keterangan yang mengada-ada. Kami mengajak proses persidangan baru dimulai, janganlah ada fakta atau info yang tidak benar atau lahir dari imajinasi atau tidak jelas sumbernya,” katanya.
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, menduga istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, ikut menembak Brigadir J.
Hal itu diungkapkan Kamarudin saat menjadi saksi untuk terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Richard Eliezer.
Kamarudin menyampaikan dugaan itu usai pihaknya melakukan investigasi setelah tewasnya Brigadir J.
“Awalnya dibilang yang menembak Saudara Richard Eliezer. Tetapi, kemudian kami temukan fakta baru bahwa yang menembak adalah Ferdy Sambo dan Richard Eliezer atau Richard Eliezer bersama dengan Putri Candrawathi,” kata Kamarudin.***