BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sedari tahun 2017 Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggunakan jasa pihak ketiga untuk melakukan pengangkutan sampah.
Namun dengan menggunakan pihak ketiga ini tidak serta-merta membuat Kota Pekanbaru bersih dari sampah, dan sebaliknya dengan menggunakan pihak ketiga permasalahan tumpukan sampah justru kerap terjadi.
Pemko Pekanbaru di tahun 2023 berencana mengembalikan pengelolaan sampah kepada masyarakat dengan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Situasi terakhir yang kami lihat, pengelolaan sampah pihak ketiga tidak memberikan dampak baik, sampah masih ada dimana-mana,” kata anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Rois, Ahad 16 Oktober 2022.
Politisi PKS ini menilai selama dikelola pihak swasta penanganan sampah tidak memberikan dampak yang baik, justru hal ini semakin banyak bermunculannya tempat pembuangan sampah ilegal.
Sebelumnya di zaman kepemimpinan Wali Kota Herman Abdullah, pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru dilakukan dengan sistem swakelola dengan langsung melibatkan masyarakat. Bahkan pada saat itu Kota Pekanbaru mendapatkan Piala Adipura.
“Kami yakin dan optimis jika dikelola masyarakat, persoalan sampah akan teratasi. Yang pertama masyarakat akan memiliki rasa tanggungjawab untuk mengelola sampah dikawasan mereka sendiri,” tuturnya.
Pengelolaan sampah dengan sistem BLUD dinilai dapat mengurangi pengeluaran daerah yang mana setiap tahunnya Pemko Pekanbaru menghabiskan anggaran sebesar Rp80 miliar untuk jasa angkutan sampah.
Biaya puluhan miliar yang dihabiskan tersebut tak sebanding dengan retribusi persampahan yang hanya berkisar Rp4 miliar.
“Ada penghargaan bagi yang sukses atas persoalan sampah, namun sebaliknya ada sanksi yang harus disiapkan. Alasan yang kedua, kita pernah mendapatkan penghargaan adipura ketika penanganan sampah oleh masyarakat,” tutupnya. ***[Heri]