BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Warga di Pekanbaru, saat ini banyak menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Hal ini dibenarkan oleh Firli yang merupakan penanggung jawab laporan penyakit di BLUD Puskesmas Umban Sari di Jalan Purnama Sari, Umban Sari, Rumbai, Pekanbaru.
“Rata rata pasien yang berobat memang meningkat jumlahnya, kasus anak terutama penyakit ISPA. ISPA itu kan batuk, pilek, demam ya. Jadi rata-rata itu, orang dewasa juga ada,” tuturnya kepada Bertuahpos.com, Rabu, 28 September 2022.
Dia menceritakan, selain warga pada umumnya, para pelajar, khususnya di kawasan ini juga banyak yang terserang ISPA.
“Memang di sekolah-sekolah juga banyak laporan dari guru, keluhannya sama,” jelasnya.
Dia menjelaskan, terjadinya peningkatan karena prokes (protokol kesehatan) yang mulai kendor, perubahan cuaca yang tidak menentu, serta asupan gizi yang tidak cukup.
Ditambah lagi, penyakit yang marak saat ini sangat cepat penularannya. Sebagai seorang ibu, Firli juga mengaku sulitnya menerapkan Prokes kepada anak untuk saat ini.
“Kalau anak-anak susah ya, di rumah kita kasih masker, nanti di sekolah lepas, pulang entah kemana lagi maskernya. Apalagi kalau di kelas, rata rata jumlahnya 30 ya kalau sudah satu yang sakit, besoknya lagi ini yang izin, besoknya lagi ini yang izin keluhannya itu aja ISPA,” tambahnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, sejak Januari, penyakit ISPA memang sudah mendominasi, termasuk influenza yang merupakan bagian dari ISPA.
Terhitung sejak Agustus hingga kini, angka kasus terus terjadi peningkatan yang signifikan. Sepanjang Agustus saja sebanyak 329 pasien mengeluhkan penyakit serupa.
“Kalau di September rata-rata perharinya meningkat 20% kasus dengan gejala yang sama, didominasi oleh anak-anak,” tuturnya.
Dia menambahkan, dalam menekan jumlah kasus, pihak Puskesmas selalu memberikan himbauan kepada pasien yang berobat. Selain itu, juga dilakukan sosialiasi rutin di dalam dan di luar Puskesmas.
“Sampai saat ini, untuk masyarakat yang datang ke Puskesmas pun diwajibkan menggunakan masker,” tuturnya.
“Kita kan ada juga tim komunitas kesehatan, kita juga ada kegiatan ke Posyandu. Posyandu bukan hanya tempat penimbangan dan vaksinasi saja. Jadi sebelum melakukan vaksinasi kita edukasi ke ibu-ibu yang punya balita, mulai dari tumbuh kembang anak sampai kasus penyakit tertinggi saat ini. Terus kita juga ada kunjungan ke sekolah, melakukan pemeriksaan berkala, sebelum itu melakukan penyuluhan dahulu,” tambahnya.***[Ayu]