BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Di Riau, siapa yang tak tahu dengan ikan salai. Ikan salai bahkan telah menjadi ikon makanan khas di Riau, terutama di daerah-daerah tertentu seperti Pujud, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
“Ikan salai termasuk salah satu makanan khas dari Pujud,” kata seorang nelayan sekaligus pengrajin ikan salai Herwana, Rabu, 14 September 2022.
Di daerah ini, ikan salai telah menjadi kuliner yang melegenda. Ikan yang diasap ini bisa ditemukan di hampir setiap tempat. Adapun jenis ikan yang bisa dijadikan ikan salai bermacam-macam, misalnya jenis ikan sisik. Namun yang paling populer adalah jenis ikan selais, atau ikan lais.
Dia menjelaskan, dulunya, para tetua yang berprofesi sebagai nelayan selalu mendapatkan hasil tangkapan yang melimpah. Agar ikan-ikan itu tidak mubazir, mereka meng-kreasikannya dengan cara diasapi.
“Tujuannya agar ikan-ikan itu tahan lebih lama. Menyalai ikan sama dengan mengawetkan ikan. Namun tanpa bahan pengawet,” tambahnya.
Ikan yang sudah disalai bisa tahan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Ikan salai memiliki aroma smoke yang khas. Aroma itu akan lebih keluar jika dimasak dengan berbagai olahan, seperti gulai, atau campuran masakan lainnya.
“Ikannya diasapi dengan kayu bakar. Jadi setelah ikan dibersihkan, bagian ikan dibelah agar lebih tipis. Semakin tipis semakin cepat keringnya saat proses pengasapan,” tutur Herwana.
Dia menjelaskan, untuk membuat ikan salai dari proses awal sampai jadi setidaknya membutuhkan waktu 2-3 hari. Selain jenis ikan selais, jenis ikan lainnya juga bisa dijadikan ikan salai, seperti gabus, seluang, dan baung.
Proses pembuatan ikan salai ini merupakan salah satu cara tradisional yang dilakukan masyarakat di Riau pada umumnya dan Kecamatan Pujud Khususnya untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan mereka.
Dengan proses penyalaian, selain ikan lebih tahan lama untuk disimpan, rasa ikan juga lebih nikmat dan tidak mengurangi protein yang ada pada ikan tersebut.
“Bagi masyarakat Pujud, tradisi penyalaian ikan ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu,” tambahnya.
Proses pengasapan terdiri dari empat tahap yaitu: penggaraman, pengeringan, pemanasan, dan pengasapan. Proses pengasapan dilakukan selama 10-12 jam, dengan pada suhu tertentu.
Setelah dilakukan proses pengasapan maka ikan asap siap untuk dikemas dan dikonsumsi. Di Pujud, harga ikan salai berkisar di Rp100.000 per kilogramnya.***[Hasanah]