BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan setidaknya ada 4 hal yang mempengaruhi pergeseran ekonomi ke depan—yang mana keempat hal tersebut sangat menentukan kondisi perekonomian Indonesia.
Sejauh ini, risiko ekonomi Indonesia memang sudah bergeser dari pandemi Covid-19 ke gejolak ekonomi global. Secara rinci, Sri Mulyani mengungkapkan inflasi global yang melonjak tajam akibat suplay distrubstion terjadi akibat adanya pandemi dan Perang (Rusia-Ukraina).
“Itu dikombinasikan dengan excessive stimulus fiskal dan moneter sebelum dan selama pandemi di negara maju, ini faktor pertamanaya,” ungkap Sri Mulyani beberapa waktu lalu.
Kedua, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga. “Menyebabkan volatilitas pasar keuangan global, capital outflow, pelemahan nilai tukar, dan lonjakan biaya utang,” papar dia.
Ketiga, potensi krisis utang global. Ani menuturkan banyak negara memiliki rasio utang sangat tinggi di atas 60% hingga 100% dari PDB. “Biaya utang dan revolving (refinancing risk) naik tajam. Potensi default mengintai lebih dari 60 negara,” urai Ani.
Kemudian, potensi stagflasi. Pelemahan ekonomi global disertai inflasi, menurutnya, stagflasi merupakan sebuah kombinasi yang sangat berbahaya dan rumit secara kebijakan ekonomi.***