BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Sejak Pertamina menaikkan harga gas elpiji ukuran 12 kg, banyak masyarakat beralih ke gas elpiji ukuran 3 kg. Hal ini membuat sejumlah subagen mengeluh karena sering kehabisan stok gas elpiji 3 kg.
Seperti yang diutarakankan Eri, sub-agen elpiji 12 kg di Jalan Gunung Papandayan, Tangkerang Utara, Pekanbaru. Kepada bertuahpos.com, Senin (05/01/2015), dia membenarkan adanya kenaikan harga gas elpigi 12 kg dari harga Rp 130 ribu menjadi Rp 150 ribu.
Â
Hal ini membuat warga lebih memilih gas elpiji 3 kg. Sehingga stoknya cepat habis. “Kalau tak kami tahan-tahan menjualnya, dalam satu hari bisa ludes terjual. Sementara pasokan gas baru dikirim dalam tiga atau empat hari,†ujar Eri.
Â
Terkait jatah pasokan gas elpiji, menurut Eri tidak ada masalah. Masih lancar dan tetap seperti biasa. Hanya saja dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kg, membuat warga menyerbu elpiji 3 kg. Bahkan jika pada awalnya program elpiji 3 kg untuk warga dengan ekonomi menengah ke bawah, kini masyarakat mampu pun turut beralih ke gas elpiji 3 kg.
Â
“Dulu waktu pertama program ini, yang berhak menerima gas 3 kilo itu masyarakat menengah ke bawah, sekarang warga mampu pun mulai memakai elpiji subsidi ini. Makanya stok elpiji 3 kg cepat habis,†tutur Eri.
Â
Dia mengaku tidak bisa membatasi orang untuk membeli gas elpiji 3 kg. Karena dia takut dituding tidak menjual gas tersebut dan terkesan menimbunnya. Bahkan bisa jadi, dia akan dilaporkan dengan berbagai macam tudingan. (didam)