BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau meminta kepada pihak pengelola Bus Air (BA) agar tarif angkutan transportasi air tersebut bisa terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat.
Apalagi mengingat keberadaan BA merupakan salah satu sarana pelayanan publik untuk memudahkan. Dengan demikian jarak tempuh masyarakat bisa lebih efisien dan murah meriah.
“Jadi pihak pengelola harus menetapkan tarif yang mudah dijangkau oleh masyarakat yang menggunakan jasa tumpangan transportasi air ini,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Gubri Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (31/12/2014).
Dirinya menyatakan bahwa ke depan, pihak Pemprov dan Pemko Pekanbaru juga bisa saling berinergi satu sama untuk memperjuangkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) agar jumlah BA di Kota Pekanbaru bisa bertambah.
“Seperti yang disampaikan Pak Wawako, hendaknya biaya bus air ini harus jauh lebih murah dari pada transpotasi biasa. Kalau bisa ke depan sama-sama lah Pemprov dan Pemko Pekanbaru untuk berjuang, bagaimana penambahan transportasi ini bisa dianggarka dalam APDN,” tambahnya.
Kehadiran Bus Air (BA) Senapelan ini merupakan dari Kementerian Perhubungan RI untuk Pekanbaru, dan ini yang pertama se-Indonesia. Artinya, Pekanbaru terpilih sebagai pilot project operasional BA Senapelan, sebelum dilakukan juga untuk daerah lain.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pekanbaru, Ir Syafril MT beberapa hari yang lali menerangkan, dijadikannya Pekanbaru sebagai pilot project, karena Pekanbaru dinilai cukup serius dalam pengoperasian transportasi air, darat, maupun udara.‬
‪
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yakin Bus Air (BA) mampu menjadi daya tarik masyarakat. Sehingga transportasi air yang bisa memuat 50 penumpang ini dapat mendongkrak wisatawan di Kota Bertuah.
Keberadaan BA tersebut sudah tepat. Sebab potensi wisata air, di Sungai Siak yang membelah Pekanbaru menjadi dua ini dirasa sangat potensial. Selainitu rute, bus air yang melintas dari pelabuhan sungai duku hingga ke wisata Desa Okura. Sehingga pelancong dapat lebih mudah untuk menuju desa wisata okura, sehingga lokasi tersebut bisa lebih berkembang lagi.
Ke depannya rute tersebut bisa terus dikembangkan hingga ke desa wisata lainnya. Seperti desa di Kecamatan Rumbai Pesisir, Bandar Senapelan, Kampung Lama, dan Kampung Melayu. (advetorial)