BERTUAHPOS.COM — Pihak kepolisian menyatakan bahwa insiden tertembaknya balita putera ulama Ciputat Buya Arrazy Hasyim akibat senjata api anggota Polri di Tuban tidak diselidiki sebagai kasus pidana.
Polisi beralasan kedua orang tua balita tersebut sudah mengikhlaskan kejadian ini. Saat melakukan pemeriksaan, kedua orang tua korban menyatakan tidak akan menuntut atas kejadian itu lantaran keduanya telah mengikhlaskan balita puteranya. “Bahwa peristiwa itu dianggap musibah,” kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP M Gananta.
Sebagaimana diketahui, bahwa balita berusia 3 tahun yang tak lain adalah putera dari Buya Arrazy di Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban, tak sengaja tertembak senjata api di rumah mertuanya.
Gananta mengatakan sebelum insiden itu terjadi, senjata api milik petugas yang disebut-sebut merupakan pengawal Buya Arrazy Hasyim itu sudah terkunci maksimal sebelum diletakkan di rumah saat pemiliknya salat Jumat.
Senjata tersebut kemudian mampu dijangkau kakak balita tersebut yang berusia lima tahun. “Senpi itu sudah di-lock maksimal, sudah safety. Tapi namanya anak kecil rasa ingin tahunya besar,” katanya.
“Jadi musibah itu terjadi saat petugas itu salat. Kejadiannya di rumah. Rumahnya itu pas mepet masjid. Petugas itu sudah meletakkan senpi di tempat yang aman,” ujar Gananta.
Rumah mertua Abuya Arrazy di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban pun didatangi warga dalam jumlah cukup banyak untuk menghadiri proses pemakaman putra kedua ulama kelahiran Koto, Payakumbuh, Sumatera Barat itu.
Gananta memastikan pihaknya tidak bisa memproses hukum atas insiden penembakan tersebut. Pasalnya, kata dia, hal itu gugur saat keluarga Buya Arrazy mengikhlaskan korban meninggal dunia sebagai musibah. “Pidana umum gugur karena pihak korban tidak menuntut kejadian tersebut,” tegas Gananta.
Pihak keluarga belum memberikan pernyataan terkait peristiwa dan kabar mengikhlaskan peristiwa tersebut. Dikutip dari laman lembaga Ribath Nouraniyah Ciputat, lembaga tasawuf pimpinan Buya Arrazy, pihak lembaga memohon doa dan keikhlasan.
Buya Arrazy Hasyim adalah seorang ulama, mubaligh, sekaligus pengasuh lembaga tasawuf Ribath Nouraniyah Hasyimiyah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Ia juga Dosen Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah Ciputat.***