BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Balai Pelasanaan Jalan Negara (BPJN) Provinsi Riau T Juliansyah mengatakan, simpang empat panam tetap membutuhkan jembatan layang atau fly over dalam rangka kelancaran arus lalu lintas di area tersebut.
Namun rencana pembangunan fly over di titik tersebut merupakan target jangka panjang dan perencanaanya akan disusun secara bertahap. “Karena memang butuh dana lebih dan lahannya harus lebih luas,” katanya di Pekanbaru, Jumat, 8 April 2022.
“Kita tetap untuk jangka panjang fly over di simpang empat panam itu menjadi sesuatu yang harus kami usulkan ke Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR,” tambahnya.
Juliansyah berkata, dengan beroperasinya jalan tol Pekanbaru-Bangkinang nantinya, mobilitas kendaraan yang akan melintas di perempatan tersebut pastilah akan makin tinggi. “Pastinya kendaraan akan numpuk di simpang ini,” jelasnya.
Oleh sebab itu, sembari perencanaan untuk pembangunan fly over tersebut, solusi jangka pendek untuk mengurai kendaraan di perempatan itu, pemerintah melalui BPJN akan melakukan penataan pada kaki jalan di simpang empat panam.
Sebelumnya, Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR akan mengucurkan anggaran sekitar Rp15-20 miliar. Anggaran yang bersumber dari APBN tersebut akan dipakai untuk penataan kaki jalan di simpang empat panam, Pekanbaru, dalam rangka mengurai kemacetan.
“Jadi di simpang empat panam itu, rencananya kami akan menata kaki simpangnya. Dari Pemprov Riau akan bantu untuk pembebasan lahan. Pada prinsipnya jika lahan sudah dibebaskan oleh Pemprov, maka kami usulkan program dan anggarannya ke Dirjen Bina Marga Kemen PUPR untuk pembangunan konstruksinya,” kata Juliansyah.
Adapun area luasan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan konstruksi penataan di titik ini, yakni sekitar 15.000 meter persegi. Dalam rancangannya, kata Juliansyah, simpang empat panam akan dibuat lebih simetris satu sama lain.
Dia menambahkan, untuk realisasi pengerjaan fisik konstruksi tersebut, pihaknya menunggu proses pembebasan lahan usai. Setelah itu, barulah konstruksi dilakukan dan ditargetkan sudah bisa dimulai pada tahun 2022 ini.
Selain dilakukan penataan, kata dia, lalu lintas kendaraan di perempatan ini nantinya, akan lengkapi dengan traffic light (lampu lalu lintas) dan dipantau oleh CCTV untuk memudahkan pengawasan.
“Kami memperkirakan untuk menata simpang empat itu membutuhkan anggaran sekitar Rp15-20 miliar sudah cukup. Itu untuk konstruksi saja, di luar pembebasan lahan,” terangnya. (bpc2)