BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pj Gubernur Riau SF Hariyanto mengatakan masih ada sekitar 29 dari 74 pemilik tanah yang belum menyatakan persetujuannya terkait pembebasan lahan pembangunan fly over Simpang Panam, Pekanbaru.
SF menyebut, sejauh ini belum diketahui apakan 29 pemilik tanah tersebut setuju atau tidak terkait rencana pembebasan lahan untuk pembangunan fly over Simpang Panam itu.
“Dari 74 kepemilikan tanah itu sudah 45 yang setuju, sisanya (29) tidak datang. Tapi, mereka tak datang karena memang terkendala tempat tinggal mereka yang jauh, mungkin tidak di Pekanbaru. Tapi secara umum, mereka sudah setuju melepas lahannya untuk pembangunan fly over,” kata SF Hariyanto.
Dia menambahkan, pembangunan flyover Simpang Panam telah melewati tahapan konsultasi publik. Dari hasil observasi di lapangan, memang terdapat 74 kepemilikan tanah yang harus dibebaskan.
“Dari 74 orang yang terlibat, 45 di antaranya telah menyatakan kesepakatan untuk melepaskan tanahnya. Sisanya tidak dapat hadir karena berada di luar kota atau rumahnya tidak di sini,” tambahnya.
Pj Gubernur Riau melihat positif pembebasan lahan untuk pembangunan flyover ini. Bahkan, anggaran telah disiapkan untuk melanjutkan proyek tersebut.
“Insya Allah, kita melangkah lebih jauh dengan penetapan lokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, dan appraisal-nya juga sudah kami siapkan. Dengan hasil appraisal itu, kami akan membayar kepada pemilik tanah,” ungkapnya.
Dalam konteks mobilitas sosial, SF Hariyanto menyoroti pentingnya dukungan dari semua pihak. Ia menyadari bahwa jika pembangunan fly over tidak selesai, dapat menjadi masalah besar bagi mobilitas di daerah tersebut, terutama setelah jalan tol terhubung.
“Apalagi nanti banyak kendaraan yang keluar dari pintu Tol dekat sini, baik itu dari Dumai, Rengat, dan Sumatera Barat, tentu jalan akan padat. Maka dari itu saya harap pembebasan lahan harus selesai tahun ini,” terangnya.
Untuk memastikan progres pembebasan lahan tetap berjalan lancar, Pj Gubri SF Hariyanto telah meminta Bina Marga untuk menyusun surat Gubernur yang akan dilaporkan kepada Kementerian.
“Dari laporan itu, nanti kita minta Menteri memasukkan program pembangunan flyover Simpang Soebrantas – Garuda Sakti,” pungkasnya.***