BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Politisi Fahri Hamzah meminta kepada semua pihak untuk berhenti mempolitisasi lembaga anti korupsi KPK. Sebagai warga sipil, tak pantas merusak kultur lembaga—yang seolah-olah menjadi lembaga swadaya masyarakat.
Hal ini diungkapkan Fahri Hamzah melalui akun Twitternya, sebagaimana dilihat Bertuahpos.com, pada Senin, 14 Maret 2022. Dia menyebut, politisasi KPK sudah berhenti. “Anda boleh punya musuh dalam negara, atau tak puas dengan penguasa. Tapi sebagai masyarakat sipil, tidak boleh membiarkan diri kita merusak kultur lembaga negara, seolah-olah menjadi lembaga swadaya masyarakat. Time to move on, bro!…,” cuitnya.
Fahri Hamzah juga menyindir orang-orang yang dulunya menjadikan KPK sebagai perangkat bagi perjuangan politik mereka untuk melawan negara, sebaiknya membantu orang-orang yang sedang berjuang di Polri, untuk mengangkat reputasi Polri.
“Saya juga punya musuh dalam negara dan pemerintahan yang terdiri dari ide2 dan pikiran yg berkembang menjadi kebijakan yang salah. Tapi, cara saya melawan adalah mendirikan partai politik, bukan mempolitisasi lembaga negara yang harusnya independen, netral dan bebas dari warna politik…,” ujarnya.
“Cukup sedih saya melihat kawan-kawan yang menyebut dirinya aktivis antikorupsi, tiba-tiba menjadi anti KPK, hanya gara-gara pemimpin yang ada sekarang tidak lagi membiarkan adanya main mata politik antara lembaga tersebut, pimpinannya dan pegawainya dengan pihak2 tersebut…”
Fahri mengatakan tidak seharusnya hal seperti ini terjadi, “Jagan gitulah. Justru sekarang ketika profesionalisme KPK serta transparansinya semakin nyata, dan KPK semakin diawasi dari dlm dan luar, kita harus membangun optimisme, bahwa sebagai lembaga negara, KPK akan tetap bekerja maksimal memperbaiki sistem antikorupsi di negeri ini…,” tambahnya.
“Saya pernah menjadi pengritik KPK, bahkan ketika jarang ada yg mau mengambil posisi seperti saya. Tapi saya tau, saya harus kritik idenya. Sekarang, para mantan pendukung ini menyerang pribadi orang terus tiap hari. Ayolah dewasa kita. Beradu ide kalau belum selesai…”
“Janganlah karena kebencian kita kepada orang membuat kita putus asa kepada semua idenya. Orang2 datang dan pergi tapi ide anti korupsi akan bertahan. Maka fokus kepada idenya, apa tawaran alternatifnya. Ayo kita berdebat. Biar beradab cara kita berbeda pendapat. Terima kasih!,” cuit Wakil Ketua Partai Gelora itu. (bpc2)