BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU — Sebuah rudal mendarat di wilayah Pakistan. Rudal itu milik India, dan Pemerintah India menyatakan bahwa melesatnya rudal itu adalah sebuah tindakan tidak sengaja. Lantas, bagaimana itu bisa terjadi?
Rudal itu melesat pada 11 Maret 2022 kemarin. Menteri Pertahanan India mengklarifikasi bahwa ada pemeliharaan rutin yang dilakukan. Namun, karena ada kerusakan secara teknis, rudal itu tiba-tiba meluncur dengan sendirinya dan mendarat di Negara Pakistan.
Klarifikasi dari pihak India muncul setelah Pemerintah Pakistan protes, karena negara mereka mendapat ‘serangan’ berupa rudal. Pemerintah Pakistan kemudian memanggil utusan dari India untuk meminta penjelasan.
“Pada 9 Maret 2022, sedang ada pemeliharaan rutin. Suatu kerusakan teknis memicu peluncuran rudal yang tidak sengaja,” kata Kementerian Pertahanan India dikutip dari Reuters Sabtu, 12 Maret 2022.
Insiden tersebut sempat membuat Pemerintah Pakistan panik. Namun, pemerintah setempat mengonfirmasi tak ada korban jiwa, dan pihak India menegaskan bahwa itu sebuah kecelakaan.
Kejadian itu menjadi hal yang serius bagi Pemerintah India. Penyelidikan tingkat tinggi pun, dilakukan.
Pemerintah Pakistan menyataan bahwa rudal tersebut tidak berhulu ledak dan jatuh di dekat kota Mian Channu, di bagian timur—sekitar 500 kilometer dari Islamabad.
Kuasa dari pihak India di Islamabad pun dipanggil oleh Menteri Pertahanan Pakistan untuk melayangkan protes. Pakistan menyebut, insiden itu merupakan bentuk dari pelanggaran ruang udara tanpa provikasi.
Yang ditakutkan oleh Pemerintah India, rudal yang melesat dengan kecepatan tinggi di udara bisa saja menghantam pesawat yang tengah terbang, sehingga membahayakan nyawa warga sipil Pakistan.
Pakistan memberi peringatan kepada India ‘untuk memperhatikan konsekuensi yang tak menyenangkan’ dari kelalaian seperti itu.
Pemerintah Pakistan juga akan mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mencegah pelanggaran tersebut agar tidak terjadi lagi di kemudian hari”.
Sikap ini sangta wajar dilontarkan oleh Pakistan, di tengah ketengan banyak negara akibat perang Rusia dan Ukraina yang hingga kini belum usai. (bpc2)