BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Antrean panjang kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar solar, juga terlihat di Jalan Sembilang, Pekanbaru, sejak tadi pagi, Rabu, 9 Maret 2022. Adapun kendaraan yang ikut mengantre, yakni jenis truk dan mobil pribadi. Mereka rela mengantre lama hanya untuk mendapatkan bahan bakar biosolar yang kini memang langka di Pekanbaru.
Parahnya, kendaraan yang ikut mengantre sudah memakan badan jalan sehingga menyulitkan pengendara lain yang ingin melintas di jalur tersebut. Seorang warga yang bedomisili di Rumbai, Pekanbaru, Yanto (30 tahun) mengatakan, antrean panjang kendaraan di SPBU memang menyebabkan pengendara lain jadi tergenggu untuk melintas di jalur itu.
“Pemandangan seperti ini sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Saat jam-jam ramai. Antrean panjang bukan cuma terlihat pada kendaraan yang ingin mengisi bahan bahan bakar, tapi juga kendaraan lain yang ingin melintas di jalur itu, juga terpaksa harus mengantre,” terangnya.
Seorang pengendara truk, Rasidi (40 tahu) mengatakan dia terpaksa harus ikut mengantre dan menunggu lama hanya untuk mendapatkan BBM jenis biosolar. Mengingat, kelangkaan bahan bakar tersebut juga terjadi di SPBU lain di Pekanbaru. “Mau nggak mau, ya harus ikut juga ngantre. Kita butuh. Kalau nggak kayak gini gimana lagi coba kita bisa dapat solar,” terangnya.
Dia berharap Pertamina bisa mengembalikan situasi seperti biasanya. BBM biosolar, saat ini memang sangat dibutuhkan masyarakat. Harusnya, kata dia Pertamina bisa bijak dalam mengambil kebijakan terhadap pengurangan kuota BBM jenis tersebut. “Kalau semuanya dilakukan serba mendadak, ya seperti ini lah jadinya,” sebutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov Riau mengagendakan akan melakukan pertemuan dengan pihak PT Pertamina (Persero) untuk membahas mengenai kelangkaan biosolar di Riau. Sebagaimana diketahui, sejumlah SPBU di Pekanbaru, saat ini terjadi antrean panjang kendaraan di loket pengisian biosolar. “Iya, besok (Kamis, 10 Maret 2022) kita akan panggil orang Pertamina,” kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau Evarevita saat dihubungi Bertuahpos.com, Rabu, 9 Maret 2022 di Pekanbaru
Eva mengatakan dari informasi yang diterima, penyebab kelangkaan biosolar di SPBU terjadi karena memang ada pengurangan kuota secara nasional. “Antrean panjang di SPBU tidak hanya terjadi di Riau, tapi juga terjadi di provinsi lainnya,” tuturnya.
Sejauh ini, kata dia, jika pihak SPBU melakukan penjualan biosolar subsidi melebihi kuota harian, maka pihak SPBU yang menanggung selisih bayar. “Kalau kami lihat, masalah ini bukan semata-mata karena keterbatasa kuota biosolar yang dikurangi. Tapi juga penyalurannya di SPBU yang tidak tepat sasaran,” terangnya.
Dijelaskan, pertemuan dengan pihak PT Pertamina nantinya khusus untuk membahas masalah ini, termasuk merumuskan mekanisme penambahan kuota biosolar di Riau. Dia berharap masalah ini diselesaikan Pertamina sebelum masuk bulan Ramadan. (bpc2)