BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Status siaga darurat Karhuta di Riau perlu disegerakan. Hal ini menjadi penting agar upaya penanganan Karhutla di Riau bisa lebih cepat.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan, masalah Karhutla yang terjadi di Riau pada tahun sebelumnya, perlu dievaluasi.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala BPBD Riau. Syarat penetapan status Siaga Karhutla itukan minimal harus ada dua kabupaten,” kata Edy Natar.
Pentingnya lebih awal penetapan status siaga, agar lebih mudah langkah penanggulangan Karhutla. Terutama pelibatan pusat dalam mengerahkan dukungan anggaran.
“Kalau sudah ada yang menetapkan (minimal dua daerah) baru provinsi bisa menetapkan status yang sama. Dengan adanya status itu memberikan kemudahan bagi kita untuk memberikan langkah penanggulangan khususnya dari pusat. Kalau tidak tentukan seperti berlaku normal. Jadi tergantung kepala daerah masing-masing,” terangnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal pada Rabu, 2 Februari 2022 lalu menyatakan, terhitung awal Februari, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau sudah mencapai 91,46 hektar. Sebagian besar terdapat di kawasan pesisir.
Dari 91,46 hektar luasan lahan terbakar itu, terdapat di delapan daerah. Yakni terbanyak di Bengkalis 24 hektar serta Pelalawan 22,2 hektar. Kemudian, menyusul, Dumai 3.35 hektar, Kepulauan Meranti 1 hektar, Siak 4,28 hektar. Selain itu, Pekanbaru 2,13 hektar. Kampar 6 hektar dan Indragiri Hulu 0,5 hektar. Sisanya Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Rokan Hilir belum ada dilaporkan lahan yang terbakar. (bpc2)