BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pada 1 Juli 2003, wartawan RCTI atas nama Ersa Siregar dan juru kamera Fery Santoro dilaporkan hilang. Posisi terakhir keduanya ada di Kuala Langsa, Aceh Timur.
Ersa dan Fery hari itu mendapatkan tugas untuk meliput hasil operasi pasukan marinir di Kuala Langsa. Namun, dalam perjalanan pulang, kendaraan mereka dihadang, dan mereka pun jadi tawanan GAM.
Ketika menjadi tawanan, Ersa dan Fery selalu diajak berpindah-pindah tempat. Bahkan, mereka sempat bertemu Panglima GAM Aceh Timur, Ishak Daud.
Tanggal 29 Desember 2003, terjadi kontak tembak antara GAM dan TNI. Naas, Ersa juga ikut terkena peluru, dan ditemukan meninggal dunia.
Dikutip dari Tirto, KSAD waktu itu, Ryamizard Ryacudu secara tersirat menyebutkan bahwa Ersa terkena peluru TNI. “Kan, Ersa ada di pihak GAM,” ujar Ryamizard.
Sementara itu, sang juru kamera Fery Santoso selamat. Fery tetap menjadi tawanan GMA hingga akhirnya pada 17 Mei 2004. (bpc4)