BERTUAHPOS.COM, TANJUNG JABUNG TIMUR — Kepala Desa Pelantai, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau Khairi, mendesak aparat Kesayahbandan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dan aparat Kepolisian untuk mengusut tuntas nasib 3 warga desanya yang hilang dalam Kapal Motor (KM) Raffa Sahira, ketika berlayar dari Sei Lokan, Provinsi Jambi menuju Sei Guntung, Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
Upaya mendesak pihak terkait ini dilakukan Kades Pelantai, Khairi dengan mendatangi langsung aparat Kesyahbandaran Nipah Panjang yang membawahi Pos Kesyahbandaran Sei Lokan. Khairi bersama Penasehat Hukumnya, Afrizal Rahmad SH MH, terlihat berada di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Nipah Panjang, Senin 2 November 2021 hingga Rabu 4 November 2021. Keduanya diterima oleh Pelaksana Harian, Anhar
Kepada Anhar, Kades Pelantai, Khairi dan Penasehat Hukumnya, Afrizal Rahmad, menyampaikan bahwa KM Raffa Sahira yang terdiri dari Muhammad Akil alias Like selaku Nakhoda dan tiga warga Desa Pelantai, masing-masing Azni, Sudirman Efendi dan Arifin, berdasarkan manifes yang dikirimkan Asiong, pengusaha jual beli kelapa, bahwa KM Raffa Sahira berangkat dari Sei Lokan, Provinsi Jambi, menuju Guntung, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau, pada tanggal 5 Desember 2020 pukul 05.00 WIB, namun hingga Rabu 3 November 2021, atau hampir satu tahun, tiga warga desa berikut KM Raffa Sahira tidak diketahui nasibnya.
Sementara Nakhoda Kapal KM Raffa Sahira, menurut Asiong ditemukan terombang-ambing di sekitar Pulau Lang Tiga, sekitar tanggal 8 Desember 2020, atau tiga hari setelah berangkat dari Nipah Panjang. Atas peristiwa ini, Khairi melapor ke Polres Inhil dan diperoleh kesimpulan sementara bahwa KM Raffa Sahira tenggelam.
“Saya tidak puas dengan kesimpulan sementara dari Polres Inhil tersebut, sehingga saya bersama penasehat hukum saya melakukan penelusuran. Berdasarkan keterangan dari masyarakat yang ada di sekitar perairan Inhil dan Nipah Panjang dan Sei Lokan, bahwa tidak ada tanda-tanda kapal tenggelam ataupun kecelakaan laut pada tanggal 5-8 Desember 2020,” ujarnya.
KM Raffa Sahira disebutkan membawa kelapa sekitar 120 ton dari Sei Lokan menuju Guntung. “Kalau kapal tenggelam atau kecelakaan, tentu tanda -tandanya ada, seperti kelapa berserakan di sekitar jalur perairan yang dilalui KM Raffa Sahira. Kenyataannya, tidak satu warga pun yang mengaku melihat ada kelapa berserakan pada bulan Desember 2020 tersebut hingga saat ini.
Beberapa warga Nipah Panjang dan agen pelayaran di Nipah Panjang yang ditemui bertuahpos.com Selasa 3 November 2021, juga mengaku tidak ada melihat tanda-tanda KM Raffa Sahira tenggelam atau kecelakaan. “Kalau kapal itu membawa kelapa dan tenggelam atau kecelakaan, pasti masyarakat sudah heboh dan kelapa pasti sudah banyak berserak di sepanjang laut, karena kelapa pasti mengapung,” ujar warga dan agen pelayaran yang ditemui.
“Keterangan masyarakat di dua Provinsi ini, membuat hati saya semakin tidak puas dengan kesimpulan sementara Polres Inhil, sehingga saya mendatangi Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Nipah Panjang ini. Di sini meski sedikit mengalami kesulitan berkoordinasi dengan Ahmad Yani petugas Pos Sei Lokan yang menerbitkan manives keberangkatan KM Raffa Sahira, namun dipastikan tidak pernah menerima adanya laporan KM Raffa Sahira tenggelam ataupun mengalami kecelakaan laut,” ujarnya.***
Tulisan tentang pencarian warga hilang di KM Raffa akan dilanjutkan pada bagian kedua.