BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemprov Riau mewanti-wanti musibah banjir akhir tahun, terutama terhadap pemukiman warga yang berada di bantaran empat sungai besar di Riau. Berdasarkan analisis dari BMKG Stasiun Pekanbaru, November – Desember Riau sudah memasuki musim hujan.
“Gambaran mengenai musim hujan itu disampaikan saat kita menggelar rapat penghentian status siaga darurat karhutla pada Jumat kemarin,” kata Gubernur Ruu Syamsuar.
Dia menambahkan, pihak BMKG Stasiun Pekanbaru telah memberi gambaran terkait prakiraan cuaca yang akan dihadapi Riau, terutama dalam rentang waktu 2 bulan ke depan.
“Mudah-mudahan nanti hujan tidak terlalu tinggi sehingga tidak terjadi kebanjiran,” kata Syamsuar.
Status Siaga Darurat Karhutla di Provinsi Riau berakhir besok, Minggu, 31 Oktober 2021, setelah lebih kurang 10 bulan status tersebut diberlakukan dalam upaya mengantisipasi Karhutla di Riau.
Sebelumnya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau juga sudah mengingatkan untuk mewaspadai potensi banjir di akhir tahun. Terutama warga yang bermukim di bantaran sungai di Riau.
Jika melihat dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, banjur di Riau disebabkan 2 faktor. Pertama intensitas hujan yang tinggi, terutama di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sehingga membuat waduk PLTA Koto Panjang meluap.
Untuk mengantisipasi itu, pihak pengelola PLTA Koto Panjang akan membuka pintu air untuk mengurangi intensitas debit air di waduk tersebut. Air itu akan dialirkan ke beberapa sungai, salah satunya Sungai Kampar sehingga air sungai pun meluap.
Faktor kedua penyebab banjir yakni naiknya permukaan air laut di akhir tahun yang biasa disebut banjir rob. Kondisi ini biasa terjadi di pemukiman warga di wilayah Riau pesisir. (bpc2)