BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau Roni Rakhmat mengakui bahwa masih banyak makanan khas Melayu belum begitu populer di Riau. Terutama untuk jenis makanan berat.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab lantaran memang harga untuk makanan berat khas Melayu tergolong lebih mahal dari kebanyakan kuliner lain yang dijajakan di Riau. Hal ini, kata dia, membuat para wisatawan berpikir dua kali untuk menetapkan pilihan selera pada makanan khas Melayu Riau.
“Memang itu menjadi salah satu kendala ya, terutama untuk makanan beratnya ya, yang harganya cenderung lebih mahal. Sehingga menjadi tidak begitu populer di kalangan wisatawan terutama kelas menengah ke bawah,” sebutnya saat dihubungi Bertuahpos.com, Rabu, 27 Oktober 2021 di Pekanbaru.
Dia pun mengakui bahwa beberapa makanan khas saat ini terjual dengan harga cukup mahal. Dengan harga yang mahal tersebut peminatnya sedikit, sehingga tidak masuk dalam perhitungan bisnis di kelas hotel dan restoran.
“Padahal, jenis makanan tersebut merupakan makanan harian masyarakat di Riau. Artinya, tidak ada masalah kalau soal selera karena masuk untuk semua kalangan,” jelasnya.
Atas dasar ini, kata Roni, memang perlu dilakukan pembenahan dari aspek harga. Pihaknya akan mengupayakan untuk mencari solusi bagaimana makanan khas Melayu Riau khususnya di Pekanbaru juga bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke bawah.
“Ini akan menjadi catatan kami ke depan lah, bagaimana harga untuk makanan-makanan khas ini bisa lebih disesuaikan lagi. Sehingga masakan Melayu tidak hanya untuk orang-orang tertentu saja. Tapi pelancong juga bisa menikmatinya,” sambungnya. (bpc2)