BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Belakangan ini, spanduk dan baliho para pimpinan partai politik terpajang di Kota Pekanbaru.
Diantaranya baliho besar dengan memuat wajah politisi PDIP Puan Maharani, politisi Golkar Airlangga Hartarto, termasuk wajah Salim Segaf Al Jufri yang merupakan Ketua Majlis Syuro PKS.
Sama seperti para politisi lainnya, kader PKS di Pekanbaru M Sabarudi juga membantah bahwa munculnya spanduk Salim di beberapa titik di Pekanbaru itu berkaitan dengan isu politik pada Pilpres 2024 mendatang.
Sabarudi juga menyebut bahwa terpajangnya spanduk Salim Segaf Al Jufri dengan tujuan berbeda dengan baliho tokoh politik lainnya.
“Kalau dibilang sama, saya rasa tidak ya. Kita harus bedakan, jadi kita tidak berbicara retorika di situ. Tapi kita bicara tentang action,” tuturnya dalam tayangan video di kanal Youtube Bertuahpos, dikutip, Sabtu, 4 September 2021.
Menurut Sabarudi, hadinya spanduk yang memuat wajah Salim Segaf Al Jufri juga bisa dirasakan bahwa aksi yang disosialisasikan jelas. Misal, berbagi 1 juta kurban, atau berbagi 1,5 juta sembako.
“Jadi kita menginformasi action itu. Siapa yang melakukan, ya memang doktor Salim sebagai Ketua Majlis Syuro PKS,” sebutnya.
Dia pun menuturkan bahwa pesan – pesan yang ingin disampaikan melalui spanduk itu adalah sebuah aksi amal. Dengan demikian hal itu bukan hanya sebatas retorika politik belaka.
“Jadi beda. Saya ingin mengatakan bahwa itu beda. Saya juga tidak mengatakan beda dengan siapa. Tapi kita (PKS) melakukan itu, menurut saya, beda (dengan yang lain),” jelasnya.
Lantas, apakah hal tersebut tak ada kaitananya dengan Pilpres 2024? “Setakat ini saya belum tahu ya, apakah ada kaitannya atau tidak. Tapi, ya bisa jadi. Masyarakat akan menganggap bahwa aksi itu adalah suatu pertimbangan (untuk Salim maju di 2024),” jelasnya.
Sabarudi pun menuturkan bahwa itu hal yang wajar. Dengan aksi – aksi nyata yang dilakukan oleh doktor Salim adalah bentuk nyata dari sebuah gerakan riil yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Itu sah – sah saja. Seluruh warga negara, siapapun berhak untuk memimpin negara ini selagi dia mampu,” ucap Sabarudi. (bpc2)
Saksikan juga video berikut ini: