BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) pasang target hingga 165 ribu barel produksi Migas dari Blok Rokan hingga akhir 2021. Diketahui alih kelola Migas di Blok Rokan secara resmi sudah dilakukan pada 8 Agustus 2021. Dengan demikian PT. Chevron Pasifik Indonesia (CPI) tidak lagi sebagai pihak yang mengelola migas di blok ini.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha PHR Nicke Widyawati mengungkapkan, produksi migas di blok ini diharapkan masih menjadi penghasil migas utama migas nasional.
“Untuk mematikan tidak ada kendala dalam proses alih kelola, kami sudah membentuk tim transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasional terutama di aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, hingga ke aspek sumber daya manusia, finansial , komersial, asset supply chain management serta IT,” tuturnya, Minggu malam, 8 Agustus 2021.
Dia menambahkan, hal lain yang juga penting, yakni high risk pengelolaan usaha migas, tidak hanya proses kehandalan tapi aspek HSSE (Health, Safety, Security and Environment) tetap menjadi perhatian utama.
Dijelaskannya, manajemen dan pekerja PHR, Nicke berpesan agar terus fokus menjalankan amanah dari Pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi negara, masyarakat dan bangsa melalui pengelolaan Blok Rokan agar dapat mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia.
“Pertamina juga memiliki amanah lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 milyar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030,” jelas Nicke.
Oleh karenanya, selain kerja keras serta komitmen Pertamina, tentu juga diharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat dan daerah serta seluruh Stakeholder dan masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut,” jelasnya lagi.
Hingga akhir tahun 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Untuk tahun 2022, PHR merencanakan pengeboran kurang lebih sebanyak 500 sumur baru. Komitmen ini merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara WK migas lain di Indonesia.
Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.
Pada akhir Juli 2021, rata-rata produksi WK Rokan sekitar 160,5 ribu barel per hari atau sekitar 24% dari produksi nasional, dan 41 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas bumi.
Sementara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin berharap, PHR berkomitmen melakukan investasi yang masif agar produksi dari wilayah kerja tersebut tidak lagi menurun bahkan dapat ditingkatkan.
“Ini harus menjadi komitmen Pertamina, mengingat WK Rokan merupakan salah satu WK terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam memenuhi target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang,” tandas Menteri Arifin. (bpc2)