BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gubernur Riau Syamsuar mengatakan 2 perusahaan besar di Riau menyatakan siap membantu untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Riau. Dari kedua perusahaan itu, sebanyak 8 ton kebutuhan oksigen di Riau sudah terpenuhi.
“Saya sudah minta bantuan dari RAPP, mereka mampu bantu oksigen ke kita sebanyak 4 ton sehari. Indah Kiat juga mampu bantu 4 ton oksigen per hari. Berarti kita sudah punya 8 ton oksigen siap dari 2 perusahaan ini,” kata Syamsuar.
Selanjutnya, dia meminta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Riau untuk melakukan pendataan secara rinci terhadap kebutuhan oksigen di Riau untuk saat ini.
Menurut Syamsuar, selain kedua perusahaan besar itu, masih ada beberapa perusahaan lainnya di Riau yang menyatakan kesiapan mereka untuk membantu kebutuhan oksigen untuk Riau. Diantaranya 1 perusahaan di Dumai, dan 1 perusahan di Muara Fajar.
Namun Syamsuar tidak menyebut secara rinci nama perusahaan tersebut. “Namun untuk perusahaan yang di Muara Fajar (PT. BCA) itu dia meminta jaminan kebutuhan listrik dari PLN. Saya minta bantu Pak Walikota Pekanbaru terkait hal ini. Saya juga sudah bicarakan langsung dengan GM PLN-nya,” katanya.
Dia menambahkan, perusahaan tersebut menyatakan telah siap memproduksi oksigen, namun masih terkendala terkait kebutuhan listrik. Sementara itu, Syamsuar mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan jaminan dari pihak PLN, namun masih mempertimbangkan kendala – kendala lain, seperti pemadaman listrik mendadak.
Kebutuhan Oksigen Rumah Sakit di Riau
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau dokter Indra Yovi mengatakan bahwa sebelumnya dia telah bertanya ke rumah sakit, baik rumah sakit tipe A, tipe B dan C di seluruh Provinsi Riau tentang kebutuhan oksigen berbulan.
“Angka rata-rata kebutuhan oksigen yang dibutuhkan RS itu adalah sekitar 300-325 ton untuk liquid oksigen per bulannya. Sedangkan untuk tabung oksigen 6 liter, kurang lebih 12.000 sampai 20.000 tabung perbulan,” ujarnya.
Disamping itu, Yovi menyebutkan untuk tabung oksigen yang 1 liter, memang susah untuk diprediksi. Karena tabung 1 liter itu banyak beredar di masyarakat, dan bukan di Rumah Sakit (RS).
Mengingat saat ini Pemerintah Pusat klaim persediaan oksigen menipis akibat melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19, dia meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Satgas Kabupaten/Kota untuk memperhatikan pemakaian oksigen di rumah.
“Nah, yang sering menjadi kericuhan nantinya yaitu adalah kebutuhan oksigen yang dibawa oleh masyarakat untuk pemakaian di rumah. Karena sebelum Covid-19 pun banyak kasus-kasus penyakit yang memang membutuhkan oksigen di rumah,” tandasnya. (bpc2)