BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala BPBD Provinsi Riau M Edy Afrizal mendorong agar kabupaten/kota di Riau mulai intens melakukan patroli untuk memantau lahan – lahan terbakar atau karhutla.
Dia menuturkan patroli rutin perlu diintensifkan sebagai upaya pencegahan dini Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
“Patroli udara sudah dilakukan BPBD Provinsi, tinggal kabupaten/kota juga diminta untuk lebih rutin lagi (patroli) sebagai pencegahan dini,” katanya.
Dia mengklaim pihaknya sudah melakukan upaya untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla terutama saat musim panas seperti ini.
Penekanan terhadap patroli rutin dan intens di daerah diharapkan para petugas mengetahui lebih cepat jika ada lahan terbakar.
“Hal ini juga akan mempercepat upaya pemadaman, sebab petugas patroli akan langsung melakukan upaya pemadaman jika menemukan lahan terbakar,” terangnya.
Sekedar informasi, Pulau Sumatera terdeteksi muncul 50 titik panas atau hotspot. Titik panas itu terdeteksi kemunculannya di 8 provinsi termasuk di Riau.
Menurut Forecaster on Duty BMKG Stasiun Pekanbaru Yasir Prayuna, dari 50 titik panas yang muncul, Lampung merupakan provinsi penyumbang terbanyak.
“Terdeteksi ada 15 titik di sana. Sedangkan Riau hanya 2 titik,” jelasnya, Senin, 14 Juni 2021.
Dia menambahkan, selain Lampung dan Riau, provinsi lain yang juga terdeteksi kemunculan titik panas yakni Aceh sebanyak 4 titik, Sumatera-Jawa Utara 5 titik, Sumatera Barat 2 titik, Jambi 2 titik, Bangka Belitung 4 titik, dan Sumatera Selatan 4 titik.
Adapun 2 titik hotspot yang terdeteksi kemunculannya di Riau terdapat di 2 kabupaten. Yakni Bengkalis dan Rokan Hulu dengan masing-masing 1 titik panas. (bpc2)