BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sejumlah proyek pemerintah tertunda akibat dilakukan refocusing anggaran. Khususnya proyek yang belum siap atau readiness criteria belum siap.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian, menyatakan kegiatan yang belum siap lelang akan ditunda dulu.
Seperti penundaan dukungan kegiatan kawasan industri Subang karena belum belum siap.
“Relaksasi kegiatan di kawasan industri Batang juga pengembangan Food Estate untuk dilanjutkan penyelesaiannya di tahun depan (TA 2022),” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa 30 Maret 2021, dikutip dari CNBC Indonesia.
Hedy menjelaskan penghematan rupiah murni dari pembangunan jalan sebesar Rp 4,28 triliun. Itu berasal dari proyek yang belum siap.
Dari catatannya beberapa proyek yang masuk dalam kriteria belum siap seperti pembangunan jalan Aek Natolu-Ajibata, relaksasi kegiatan KIT Batang, Pengembangan Food Estate Kalimantan Tengah Non Eks PLG, KI Subang, juga akses Bandara Baru Syamsuddin Noor.
Sementara penghematan dari pembangunan jembatan baru sebesar Rp 0,52 triliun. Proyek yang ditunda antara lain Fly Over (FO) Buah Batu, FO Sekip Ujung, Jembatan Cipamuruyan karena belum masuk kriteria siap.
Selain itu juga relaksasi jembatan Ciloseh (Lingkar Tasikmalaya) masih dalam persiapan. Dari refokusing ini target pembangunan Bina Marga juga akan berkurang.
Untuk kegiatan pembangunan jalan baru dari awal 920 kilometer di tahun ini menjadi 788 kilometer. Pembangunan jembatan baru (fly over/underpass) semula 29,741 meter menjadi 29.357 meter (selisih 384 meter).
Sedangkan untuk pengoperasian jalan tol, pemeliharaan preservasi jalan dan jembatan juga revitalisasi drainase tidak berubah. “Per Maret realisasi anggaran sudah 17%, dan realisasi fisik sudah 21%,” kata Hedy.
Progres lelang proyek dari DIPA tahun ini dengan total 2.432 paket, sudah terkontrak 1.910 paket. Masih persiapan kontrak ada 149 paket belum lelang 37 paket. Hedy menjelaskan beberapa kegiatan jembatan gantung masuk dalam persiapan kontrak karena titik mulainya yang mundur. (bpc2)