BERTUAHPOS.COM – Karya Sayydi Quthb lainnya, Aku Wariskan untuk Kalian! Buku dengan judul aslinya, Fiqhud-Da’wah; Maudhu’at fi ad-Da’wah wal-Harakah ini juga sangat mengundang banyak perhatian.
Ahmad Hasan seorang cendekiawan Muslim Temur Tengah dalam testimoni yang disuguhkan dalam hard cover disebutkan, buku Sayyid Quthb ini dipandang sebagai jilid kedua Ma’alin fi ath-Thariq. Ya, buku Ma’alim Fithoriq atau petunjuk jalan tersebut sangat fenomenal bersama karya Sayyid Quthb lainnya yaitu Tafsir Fi Zhilalil Qur’an.
Buku ini merupakan tulisan pemikir Islam Sayyid Quthb rahimahullah. Ditulis saat ketika dalam medan peperangan dan dari balik jeruji besi. Buku ini merupakan penegasan kepada khalayak ramai akan kekuatan fikrah di dunia yang hampir – hampir tidak mau beriman kecuali kepada yang baru.
Kemudian fikrah tersebut menembus tembok – tembok penjara dan jeruji – jerujinya untuk sampai ke hati masyarakat dan ruh mereka, tiba – tiba mereka pun berada dalam limpahan cahaya dari Tuhannya, dan ternyata mereka adalah suatu umat yang bertemu di Ma’alim fi ath-Thariq.
Fikrah itu kemudian bermetamorfosis menjadi sebuah sikap heroik yang menyejarah; sikap yang mendorong Sayyid Quthb menorehkan epos kepahlawanan dan jihad dengan darahnya, setelah sebelumnya beliau menuliskan hujjah – hujjah pemikiran dan keyakinan dengan penanya.
Sejarah pun mencatat bahwa Sayyid Quthb yang juga tokoh ikhwanul muslimin ini telah menyirami bumi dakwah dengan darahnya, merawatnya dengan pemikirannya, dan menyuburkannya dengan waktunya, jerih payahnya, dan kenyamanannya.
Lalu beliau menjadi bintang di langit umat ini yang menyinari jalannya, mercusuar yang menunjukinya di kegelapan daratan dan lautan, penunjuk jalan yang menuntun kafilah – kafilah iman, dan pionir di jalan Islam dan pergerakan yang langkah – langkahnya ditiru oleh orang – orang yang berama;at untuknya.
Sayyid Quthb memang telah meninggal dunia, tetapi peninggalan – peninggalannya belumlah mati. Sayyid Quthb telah meninggalkan buku – buku dan peninggalan – peninggalan yang akan tetap abadi sepanjang sejara, karena beliau telah menuslikannya dua kali, yang pertama dengan tinta ulama, lalu dengan darah syuhada.
Karya Fikih Pergerakan Fiqhud-Da’wah; Maudhu’at fi ad-Da’wah wal-Harakah oleh Sayydi Quthb yang diterbitkan oleh penerbit Uswah ini, terdiri dari 292 halaman dengan 8 bab pembahasan. Prawacana buku ini oleh Cendikiawan Muslim Timur Tengah (Beirut) Ahmad Hasan pada tahun 1970 masehi.(bpc1)