BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Bank Indonesia [BI] menyatakan terus mendorong kepada perbankan dan Penyelenggara Jasa Pembayaran [SJSP] di Provinsi Riau, agar edukasi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah [UMKM] untuk menggunakan QRIS sebagai alat transaksi digital.
Kepala BI Kantor Perwakilan Riau Decymus mengatakan QRIS sebagai alat transaksi memang digalakkan dalam rangka mendorong tumbuhnya transaksi digital di Tanah Air, khususnya di Provinsi Riau.
“Kami juga akan melakukan edukasi Quick Response Code Indonesian Standard [QRIS]. Untuk itu bank dan PJSP akan diminta lebih aktif untuk memberikan edukasi kepada UMKM dan masyarakat,” ungkap Decymus, Senin, 15 Maret 2021.
Decymus mengungkapkan ada banyak keuntungan yang didapat UMKM dengan melakukan transaksi QRIS. Digitalisasi ekonomi dengan QRIS diyakini akan sangat memudahkan proses transaksi antar pihak, dan bisa dilakukan dengan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Sejauh ini, BI mencatat penggunaan QRIS sebagai alat transaksi elektronik di Riau sudah 118 ribu merchant.
Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Teguh Setiadi, mengungkapkan secara keseluruhan program QRIS yang diinisiasi oleh BI sejauh ini sudah berjalan di semua perbankan.
Dengan demikian setiap transaksi secara elektronik sudah bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi pembayaran jenis apapun.
“Sejauh ini tak ada kendala, tak ada masalah sampai sekarang. Sekarang, justru makin meningkat jumlah transaksi dengan QRIS. Belum lagi ada diskon-diskon. Kami meyakini QRIS akan menjadi sarana utama untuk meminimalisir transaksi tunai,” jelas Teguh.
Menurutnya, dengan hadirnya QRIS, setiap transaksi menjadi lebih mudah dan efisien. QRIS dalam penggunaannya, terbukti berhasil lebih cepat, aman dan nyaman.
“Dulu kan ada banyak barcode yang dipakai. Tapi sekarang cukup satu saja sudah bisa semuanya. Salah satu yang memudahkan, misalnya belanja tak perlu lagi pakai nomor rekening. Tinggal scan aja, jadi nggak perlu bawa dompet, cukup bawa HP aja,” tuturnya.
Dia berharap, hal ini dapat memicu UMKM di Riau semakin tumbuh dan berkembang ke depannya. Teguh Setiadi mengungkapkan, sektor UMKM selama ini telah berkontribusi sekitar 50% terhadap PDRB. Sedangkan dari sektor tenaga kerja, sektor UMKM telah berkontribusi sehingga 90%.
“Namun di lapangan masih kita temui ada banyak UMKM yang tidak formal. Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Dengan digitalisasi diharapkan mereka bisa menikmati layanan keuangan yang tersedia saat ini. Secara nasional, Teguh Setiadi menyebutkan, untuk tahun 2021 BI menargetkan 12 juta merchant pengguna QRIS. (bpc2)