BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pemerintah China menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini lebih dari 6%. Ini lebih rendah dari prediksi Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang menyebutkan perekonomian China bisa tumbuh 8,1% di 2021.
Penetapan perekonomian yang tidak sesuai harapan ini membuat para investor cemas. Sebab, ada kekhawatiran perubahan kebijakan dalam menjaga perekonomian akibat tekanan pandemi Covid-19.
Dikutip dari CNBC yang dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis 11 Maret 2021, perekonomian yang tidak sesuai harapan ini membuat indeks saham di China melemah. Bahkan dalam perdagangan di lima hari terakhir Shanghai Composite telah turun lebih dari 5%.
Penurunan yang cepat di pekan ini bahkan terendah sejak Desember 2020 lalu. Yang paling besar tekanan pada saham-saham teknologi dan CSI yang turun hampir 8% selama lima hari perdagangan tersebut.
Kepala Strategi Pasar Asia JPMorgan Asset Management Tai Hui mengatakan, ada kekhawatiran besar investor dengan target perekonomian yang lebih rendah dari perkiraan ini.
Kekhawatiran kebijakan fiskal dan moneter yang tidak akan sekencang tahun sebelumnya. Ini tentunya akan membuat aksi jual di pasar AS, terutama di saham sektor teknologi.
Sebagai informasi, Perdana Menteri China Li Keqiang mengumumkan pada tahun ini PDB China akan lebih dari 6%. Ini di bawah perkiraan banyak ekonom.
Li juga mengatakan tidak akan ada obligasi baru yang diterbitkan untuk menghadapi pandemi. Target defisit dan inflasi juga akan lebih rendah dari tahun lalu. (bpc2)