BERTUAHPOS.COM, KUANSING – Di duga dibeking, pertambangan galian C dan PETI marak di Kuansing (Kuantan Singingi). Tidak tanggung-tanggung saat ini para pemain emas sudah terang-tegangan bekerja di tengah kampung, bahkan ada yang bekerja siang dan malam.
Dari pantauan Bertuahpos.com di lapangan, penambang emas tanpa izin (PETI) bahkan di Kuatan Singingi mengunakan alat berat. Sejumlah dampak akibat aktivitas pertambangan ini sudah terjadi, seperti bencana ekologis, hingga menurunnya kualitas air sungai (dari layak konsumsi menjadi tak layak konsumsi).
“Saya sudah mendengar juga bahwa saat ini banyak alat berat yang sudah melakukan galian-galian dan juga dompeng di kuansing masih beroperasi,” kata Tokoh Masyarakat Kuansing Mardianto Manan yang juga baru dilantik menjadi Anggota DPRD Provinsi Riau, kepada Bertuahpos.com melalui sambungan telpon.
Menurutnya, tidak masalah jika memang usaha itu dilakukan dengan alasan ekonomi masyaraka, namun dengan catatan usaha pertambangan tersebut harus mengantongi izin sesuai dengan prosedur perundang-undangan berlaku. Melihat apa yang terjadi di Kuantan Singingi, kata Mardianto Manan, tentulah menjadi tugas aparat dan pemerintah daerah kabupaten itu.
“Para penambang galian C dan dompeng ini diduga dibeking. Kalau ada izin kan nggak perlu bekingan, oleh karena mereka tak ada izin itulah mereka dibeking-beking,” tutur Mardianto Manan.
“Kalau sama-sama ilegal jangan pandang bulu lah. Baik dompeng maupun galian C tetap harus dibasmi. Kalau lah mengunakan alat berat saya yakin ini ada oknum yang bermain di belakangnya, nggak mungkin lah masyarakat kita berani main teraang-tegangan kayak gitu,” ungkapnya.
Mardianto Manan pun mendorong agar masyarakat sebaiknya melakukan kegiatan usaha yang ilegal dengan mengedepankan prosedur dan ketentuan hukum berlaku. Sebab hal-hal seperti ini, menurutnya, akan sangat berdampak terhadap kondisi lingkungan di Kabupaten Kuantan Singingi.
“Jangan pelaku dompeng di bakar sedangkan pelaku alat berat dibiarkan saja. Seharusnya jika dompeng dibasmi galian C juga harus dibasmi juga karena ini yang ‘kelas kakapnya’,” katanya. (bpc10)