BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU —Pemerintah menargetkan produksi biofuel hingga 50% pada 2030, atau lebih kurang 10 tahun kedepan, sebagai upaya untuk menekan impor BBM, dan mendorong green energy ramah lingkungan.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana dalam dalam Webinar Nasional ‘Strategi Penguatan Kebijakan Pengelolaan Sawit’, Rabu, 10 Februari 2021.
Upaya seperti ini, juga diyakini akan memperkuat pasar minyak mentah sawit domestik, karena ketergantungan terhadap ekspor menurun. Seperti diketahui, CPO akan menjadi bauran utama untuk bahan bakar green diesel dan green gasoline.
Dadan Kusdiana menjelaskan, produksi bahan bakar hijau ini akan didorong melalui pengolahan minyak sawit di kilang Pertamina, baik berupa pencampuran pengolahan minyak sawit di kilang yang sudah tersedia, maupun pembangunan unit baru pengolahan minyak sawit menjadi green diesel dan green gasoline.
Pada 2030, pemerintah memperkirakan produksi bahan bakar hijau ini mencapai 14 juta kilo liter (kl) atau naik 65% dari jumlah saat ini yang mencapai 8,4 juta kl. “2030 biofuel naik 50% jadi hampir 14 juta kilo liter (kl),” jelasnya.
Dia menambahkan, PT Pertamina akan mengupayakan produksi green diesel dan green gasoline pada 2022 di Kilang Cilacap.
Untuk co-processing green diesel diperkirakan mencapai 0,1 juta kl, green diesel dari pabrik pengolahan tersendiri 0,2 juta kl, dan green gasoline dari unit co-processing sekitar 0,1 juta kl.
Jumlah tersebut akan meningkat pada 2030 menjadi green diesel dari kilang tersendiri naik menjadi 1,3 juta kl, dan adanya kilang terpisah yang juga memproduksi green gasoline sebesar 2 juta kl.
Adapun kapasitas produksi biodiesel dari pabrik yang telah ada saat ini mencapai 9 juta kl pada 2020 dan akan meningkat menjadi 10,4 juta kl pada 2030 mendatang.
“Jadi akan didorong di kilang Pertamina yang ada sekarang, bakal diganti menjadi mengolah sawit dari dulunya mengolah minyak bumi, maupun kilang terpisah atau stand alone,” tuturnya. (bpc2)