BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Riset R Siti Zuhro menyarankan pilkada tahun 2022 dan 2023 tetap dilaksanakan.
Hanya saja, semua pilkada dimajukan pada 2022, yang menjadi berjumlah 271 daerah.
Dengan demikian, kata Siti Zuhro, penyelenggara pemilu pada tahun 2023 tak perlu disibukkan lagi oleh pilkada, dan bisa fokus ke pilpres dan pileg 2024.
“Diperlukan jeda menjelang pilpres dan pileg 2024. Artinya, fokus dan energi stakeholders terkait pemilu lebih ke persiapan pilpres dan pileg 2024,” <span;>Siti Zuhro dalam webinar pemilu, Minggu 7 Februari 2021 kemarin.
Siti juga mengatakan agar pemerintah membatalkan wacana untuk menyatukan pemilu dan pilkada di tahun 2024.
Menurut Siti Zuhro, pemilu borongan di tahun 2024 tampak tak realistis. Ada kesan trial and error dalam wacana penyatuan pemilu di tahun 2024 tersebut.
“Selain hal itu tidak realistis, juga terkesan trial dan error yang tak mempertimbangkan dampak-dampak negatif pemilu 2019 dan pilkada serentak yang digelar sejak tahun 2015,” kata dia.
Siti Zuhro juga mengatakan LIPI merekomendasikan agar pemilu borongan 2024 dihindari. Kemudian, pemilihan presiden didahulukan sebelum pemilihan legislatif. (bpc4)