BERTUAHPOS.COM — Majlis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) meminta pembuktian jika memang tindakan pemaksaan kepada Siswi SMKN2 Padang untuk memakai jilbab. Hal ini diutarakan oleh Ketua MUI Sumbar Gusrizal di Padang, seperti dilansir dari Antara.
“Coba buktikan orang yang menuduh ini pemaksaan. Jadi saya melihat ini bukan hanya perkara SMK saja, ini ada masalah lain yang ditujukan ke Sumatera Barat,” ujarnya.
Dia menilai, ada tokoh-tokoh di Jakarta yang begitu mudah melempar tuduhan, bahwa dalam kasus ini dikaitkan dengan anti-kebhinekaan, intoleran. “Pertanyaannya apakah mereka sudah mendengarkan kronologinya?” katanya.
Oleh sebab itu, Gusrizal mengingatkan kepada sejumlah pihak di Jakarta mengenai polemik aturan memakai jilbab di SMKN 2 Padang untuk mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang sebelum berkomentar dengan mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya.
“Saya sendiri telah konfirmasi ke pihak pemerintah daerah apa yang sebenarnya terjadi di SMKN 2 Padang,” kata dia.
Sebelumnya, Eliani Hia, wali murid SMKN 2 padang, Jeni Cahyani Hia, dipanggil pihak sekolah lantaran anaknya tak berjilbab. Ia mengunggah perdebatan itu di akun media sosialnya dan menjadi viral.
Lantaran ada kesan pemaksaan dalam cerita di unggahan itu, ragam kritikan soal dugaan intoleransi pun mencuat.
Kepala SMKN 2 Padang Rusmadi mengaku pihaknya tidak memaksa siswi memakai jilbab. Pihaknya hanya ingin membuat keseragaman berpakaian di sekolah. Itu pun dengan syarat siswi terkait bersedia.
Ia menegaskan sekolah menghargai keberagaman keyakinan. Bahkan dia sempat mengatakan kepada para guru ada seorang siswa yang tidak seragam berpakaian dan jangan ada yang mengusik siswa tersebut. (bpc2)