BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Setelah gagal menguasai Kota Bandung pada 23 Januari 1950, pasukan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) diburu oleh pasukan TNI. Termasuk sang pemimpin, Kapten Westerling.
Pasukan APRA kemudian mundur ke arah Cianjur, namun mendapatkan serangan hebat dari Batalyon H Divisi Siliwangi. Banyak tentara APRA yang terkepung kemudian bunuh diri terjun ke jurang.
Dikutip dari Historia.id, sadar tak lagi punya kekuatan, pada 26 Januari 1950, salah satu pimpinan APRA, Komisaris Polisi JH van der Maulen menyerahkan diri. Penyerahan diri Maulen kemudian diikuti oleh 300 anggota APRA lainnya.
Sementara itu, sang pemimpin APRA, Kapten Westerling melarikan diri ke Jakarta. Ditemani orang kepercayaannya, Pim Colsom dan dua orang polisi pembelot, Westerling kemudian melarikan diri ke Jakarta. Mereka mengendarai tiga mobil jeep, dan Westerling secara berkala berganti-ganti mobil.
Di Jakarta, Westerling hidup berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Bahkan, dia disebutkan pernah bertemu dengan Sultan Hamid II di suatu tempat di Jalan Veteran, Jakarta. (bpc4)