BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau Indra Agus Lukman mengatakan, Pertamina sudah punya strategi dalam menekan stagnasi produksi Migas di Blok Rokan, saat peralihan fungsi kelola dari PT Chevron Pasifik Indonesia ke BUMN Pertamina.
Pemerintah telah memutuskan tidak memperpanjang konrak PT CPI untuk mengelola salah satu blok Migas terbesar di Indonesia itu, dan menunjuk PT Pertamina (Persero) sebagai pihak pengelola menggantikan CPI. Peralihan fungsi kelola ini efektoif diberlakukan 2021 mendatang.
Indra mengatakan bahwa saat ini Pertamina telah membentuk badan usaha yang bergerak di sektor hulu migas khusus untuk pengelolaan Blok Rokan. Namanya, Pertamina Hulu Rokan.
“Sebetulnya Pertamina Hulu Rokan itu sendiri sudah ada. Tapi dia belum bisa masuk ke dalam wilayah kerja Blok Rokan karena pemegang sahnya saat ini masih PT Chevron,” kata Indra, Selasa, 10 November 2020.
Dia menjelaskan, beberapa kegiatan itu dikelola melalui proyek strategis nasional atau melalui teman-teman SKK Migas dan Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas.
Indra menyebutkan, dengan upaya yang dilakukan tersebut, begitu alih kelola Blok Rokan pada 2021, diharapkan proses produksi Migas di ladang minyak tersebut tidak terhenti.
“Nanti begitu pengalihan akan tetap beroperasi, jadi tidak ada stagnasi atau berhenti. Karena untuk menghidupkan sumur baru itu butuh waktu juga. Oleh karenanya ini harus dijaga agar tetap berproses,” kata Indra.
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa kegiatan eksplorasi tetap dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah target capaian lifting migas pasca alih kelola Blok Rokan pada 2021.
Selain itu, dari kegiatan tersebut juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama dengan pola Business To Business antara Pertamina dan BUMD setempat di masa mendatang. (bpc2)