BERTUAHPOS.COM — Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aliansi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani mengatakan belum mengetahui alasan penangkapan rekan-rekannya — Syahganda dan Jumhur. Adapun penangkapan Anton, diduga karena unggahan di media sosial. Yani belum bisa memastikan isi unggahan tersebut.
Dia juga mempertanyakan adanya tindakan penangkapan sejumlah anggota KAMI oleh polisi. Dia juga secara khusus mengungkapkan kekhawatiran atas kondisi Jumhur. “Dia baru keluar dari rumah sakit setelah menjalani operasi empedu,” ungkapnya.
Mengutip BBC Indonesia, Yani membantah tudingan bahwa kelompoknya andil dalam kerusuhan di ujung demo penolakan Omnibus Law. Dia mempertegas bahwa KAMI adalah ‘gerakan moral dan intelektual’ menentang kekerasan.
Dia menduga, penangkapan sejumlah petinggi KAMI tidak lain adalah ‘pola lama’ dari upaya untuk mendiskreditkan gerakan kritis terhadap pemerintah.
“Ada gerakan massa, setelah itu ada (tindakan) anarkis; bukannya mengusut anarkis itu tapi malah mencari kambing (hitam), ditujukan kepada pihak-pihak seperti KAMI,” ujarnya.
Polisi menangkap sejumlah anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terkait demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja pekan lalu. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol. Awi Setiono mengonfirmasi bahwa empat anggota KAMI di Medan dan empat di Jakarta telah ditangkap tim siber Bareskrim.
Penangkapan anggota KAMI, salah satu kelompok yang kritis terhadap pemerintah, terjadi di tengah polemik soal “aktor intelektual” di balik kerusuhan dalam unjuk rasa menentang omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja. (bpc2)